REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Lembaga pengawas internet di China mulai mengadakan kampanye untuk membersihkan "kekacauan" pada siaran langsung di media sosial demi konten yang layak dan legal di negara tersebut. Dikutip dari Reuters pada Senin (18/4/2022), Cyberspace Administration of China memulai kampanye ini dengan mengawasi konten "pornografi, jelek, aneh, palsu, dan judi".
Kampanye ini berlangsung selama dua bulan ke depan ini menargetkan perusahaan jaringan multikanal (MCN), video pendek, dan siaran langsung (live streaming). Selain itu, akun-akun yang yang menyiarkan konten ilegal juga akan ditindak.
China tahun lalu mengadakan "operasi khusus" untuk menghapus lebih dari 1 miliar akun online dan ribuan situs supaya ruang digital mereka sesuai dengan nilai-nilai sosialis yang dianut negara itu. Pada kampanye tahun ini, China menambah perusahaan MCN, pertanda regulator mulai menaruh perhatian pada perusahaan yang berada di balik konten yang viral di media sosial.
Perusahaan MCN juga biasanya memanajeri pemengaruh (influencer) yang belakangan ini juga menjadi sorotan untuk isu penghindaran pajak. Regulator juga memperingatkan bahwa platform siaran langsung dan video singkat yang tidak memberikan sumber pendapatan dari penyiar atau operator, akan atau tidak mendeklarasikan pajak untuk menghindari pajak, juga akan menjadi target kampanye ini.