Senin 18 Apr 2022 14:36 WIB

Kuartal I 2022, Neraca Perdagangan RI Surplus 9,3 Miliar Dolar AS

Nilai ekspor sepanjang kuartal I 2022 tembus 66,14 miliar dolar AS.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas dengan m,enggunakan alat berat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/4/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, sepanjang kuartal I 2022, neraca perdagangan barang kembali mencatatkan surplus sebesar 9,33 miliar dolar AS.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas dengan m,enggunakan alat berat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/4/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, sepanjang kuartal I 2022, neraca perdagangan barang kembali mencatatkan surplus sebesar 9,33 miliar dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, sepanjang kuartal I 2022, neraca perdagangan barang kembali mencatatkan surplus sebesar 9,33 miliar dolar AS. Surplus itu mengalami kenaikan dari periode yang sama 2021 yang sebesar 5,52 miliar dolar AS.

"Surplus ini cukup tinggi, mudah-mudahan surplus ini terus meningkat dan bisa memberikan dampak kepada pemulihan ekonomi di Indonesia," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (18/4/2022).

Baca Juga

Lebih detail, nilai ekspor sepanjang kuartal I 2022 tembus 66,14 miliar dolar AS. Ekspor migas tercatat mencapai 3,3 miliar dolar AS, naik 24,4 persen dari kuartal I 2021 lalu.

Sementara itu, di sektor nonmigas ekspor pertanian mencapai 1,15 miliar dolar AS, tumbuh 10,3 persen dari periode sama tahun 2021.

Adapun, untuk ekspor industri pengolahan tembus 11,5 miliar dolar AS, dan ekspor tambang 4,9 miliar dolar AS. Ekspor keduanya masing-masing meningkat 29,68 persen dan 78,65 persen dibandingkan kuartal I 2021.

Dari sisi impor, BPS mencatat nilai impor sepanjang kuartal I tahun ini sebesar 56,8 miliar dolar AS. Impor barang konsumsi mencapai 4,6 miliar dolar AS, tumbuh 11,7 persen dari periode sama tahun lalu.

Kenaikan juga terjadi pada impor bahan baku sebesar 33,4 persen menjadi 10,9 miliar dolar AS. Terakhir impor barang modal tercatat meningkat 30,6 persen mencai 2 miliar dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement