Selasa 19 Apr 2022 00:06 WIB

Peringatan KAA, Wagub Jabar Berharap Ada Perdamaian untuk Palestina

Peringatan KAA juga menyentuh kembali perhatian dunia untuk rakyat Palestina.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memberikan sambutan pada upacara pengibaran 109 bendera negara KTT Asia Afrika dan PBB di area Gedung Merdeka, Jalan Sukarno, Kota Bandung, Senin (18/4/2022). Sebanyak 109 bendera negara anggota KAA dan satu bendera PBB dikibarkan di area Gedung Merdeka dan Museum Konferensi Asia Afrika dalam rangka Peringatan 67 Tahun Konferensi Asia afrika yang mengusung tema Pulih Bersama dan Bangkit Perkasa. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memberikan sambutan pada upacara pengibaran 109 bendera negara KTT Asia Afrika dan PBB di area Gedung Merdeka, Jalan Sukarno, Kota Bandung, Senin (18/4/2022). Sebanyak 109 bendera negara anggota KAA dan satu bendera PBB dikibarkan di area Gedung Merdeka dan Museum Konferensi Asia Afrika dalam rangka Peringatan 67 Tahun Konferensi Asia afrika yang mengusung tema Pulih Bersama dan Bangkit Perkasa. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menilai, peringatan 67 tahun Konferensi Asia Afrika menjadi momentum untuk membangkitkan semangat perdamaian dunia. 

“Kami yakin Dasasila Bandung yang dihasilkan dalam Konferensi Asia Afrika masih relevan dengan situasi dan kondisi hari ini. Perdamaian masih dibutuhkan oleh bangsa-bangsa di dunia,” ujar Uu pada acara Peringatan 67 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Halaman Gedung Merdeka, Kota Bandung, Senin (18/4/2022). 

“Oleh karena itu momentum kali ini tiada lain untuk mengingatkan dunia, bahwa kita harus berdamai dengan siapapun,” imbuhnya. 

Uu berharap, peringatan KAA juga menyentuh kembali perhatian dunia untuk rakyat Palestina, yang hingga saat ini masih mengalami konflik dan peperangan. Uu mengajak, masyarakat untuk berdoa bersama di bulan suci Ramadhan bagi perdamaian di Palestina. 

“Saya berharap dengan momentum hari yang bersejarah ini, negara-negara di dunia memberikan perhatian terhadap rakyat Palestina yang sudah sekian puluh tahun selalu terjadi konflik dan peperangan,” kata Uu. 

“Jangan biarkan Palestina sendirian. Terutama kepada negara-negara Islam, minimal kita berdoa di bulan Ramadhan ini untuk perdamaian di Palestina,” imbuhnya. 

Sementara itu, Diplomat Ahli Utama Kementerian Luar Negeri Teguh Wardoyo mengatakan, momentum peringatan 67 tahun KAA ini menitikberatkan pada pentingnya menjaga perdamaian.

Momentum ini memiliki arti penting yang menjadi kebanggaan, tak hanya bagi masyarakat Bandung khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya, namun berpengaruh terhadap bangsa-bangsa di Asia dan Afrika. 

“Mengutip pidato Presiden Soekarno pada pembukaan KAA 67 tahun lalu, tak ada tugas yang lebih mendesak daripada memelihara perdamaian,” kata Teguh. 

Tanpa perdamaian, kata dia, kemerdekaan kita tak banyak faedahnya. "Pemulihan dan pembangunan negeri kita akan sedikit sekali artinya,” kata Teguh yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI Untuk Kerajaan Yordania Hasyimiah merangkap Otoritas Nasional Palestina. 

Teguh juga mengatakan, tema peringatan 67 Tahun KAA, yakni "Recover Together, Recover Stronger" senada dengan semangat kerja sama dan solidaritas dalam membangun bangsa Asia dan Afrika yang digaungkan pada pidato Presiden Soekarno. 

Menurutnya, tema tersebut juga membawa makna penting untuk mengimplementasikan kerja sama dan solidaritas tersebut di masa penormalan baru pascapandemi Covid-19. 

“Tema ini mengusung pesan universal berupa semangat pemulihan ekonomi secara bersama pasca pandemi baik bagi kepentingan nasional Indonesia, maupun Asia Afrika,” kata Teguh. 

Peringatan 67 Tahun KAA melibatkan lebih dari 300 anggota Pramuka Kwartir Cabang Kota Bandung sebagai pengibar bendera dan drumband. 

Keterlibatan Pramuka pada peringatan KAA ini adalah kali pertama dalam tradisi pengibaran bendera di Museum KAA pasca pandemi Cocid-19. Tradisi tahunan ini sempat terhenti lantaran menghindari kerumunan di masa pandemi.

"Jadi ini pengibaran bendera perdana bagi Pramuka pasca pandemi. Tahun 2021 lalu staf museum sendiri yang mengibarkannya,” jelas Kepala Museum KAA Dahlia Kusuma Dewi.

Pelaksanaan peringatan 67 tahun KAA ini digelar secara hibrida melalui platform Zoom dan kanal YouTube @asiafricamuseum guna mengindari kerumunan dan menjaga protokol kesehatan. 

Dalam peringatan KAA kali ini diagendakan sejumlah rangkaian kegiatan dari April - Juni 2022, diantaranya Peluncuran Perangko Edisi Khusus Peringatan 67 Tahun KAA, "Asian-African Friendship Day: International Students Gathering", serta event tahunan lomba edukasi sejarah "Bandung Historical Study Games". 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement