Senin 18 Apr 2022 18:11 WIB

Masyarakat Diminta tidak ke Luar Negeri pada Libur Panjang Lebaran

Masyarakat diminta tidak bepergian ke luar negeri saat libur panjang lebaran.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meminta masyarakat tidak bepergian ke luar negeri saat libur panjang lebaran.
Foto: BPMI Sekretariat Presiden
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meminta masyarakat tidak bepergian ke luar negeri saat libur panjang lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengimbau masyarakat tidak menggunakan libur panjang Lebaran Idul Fitri Tahun 2022 untuk bepergian ke luar negeri. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap, imbauan ini untuk mencegah terjadinya importasi kasus ke dalam negeri, di tengah sudah terkendalinya kasus Covid di Indonesia.

"Dengan adanya libur panjang ini masyarakat juga dihimbau untuk tidak bepergian ke luar negeri. Karena kita ketahui di negara lain situasinya tidak sama dengan di Indonesia, sehingga ada potensi penularan dari luar negeri," ujar Airlangga dalam konferensi persnya usai Rapat Terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Senin (18/4/2022).

Baca Juga

Airlangga mengungkapkan, di beberapa negara saat ini tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19, seperti di Shanghai, Cina. Itu menandakan, pandemi Covid-19 belum berakhir. Pemerintah tidak ingin kedatangan pelaku perjalana luar negeri (PPLN) membawa virus baru ke dalam negeri.

"Karena itu kita tetap harus waspada dan kita lihat di beberapa negara termasuk di Shanghai Cina itu terjadi kenaikan, nah tentu kita tidak ingin bahwa kenaikan tersebut membawa virus yang nanti dibawa oleh PPLN," kata Airlangga.

Pemerintah juga mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan pada perayaan Lebaran Fitri 2022 tahun ini, salah satunya saat halal bihalal. Untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 saat halal bihalal lebaran, Presiden Jokowi meminta agar tidak ada makan dan minum dalam kegiatan halal bihalal.

"Bapak Presiden juga memberikan catatan terkait dengan kegiatan-kegiatan menjelang halal bihalal nanti, terutama untuk kegiatan halal bihalal diselenggarakan dengan protokol kesehatan dan diimbau untuk tidak ada makan minum," ujar Airlangga.

Airlangga menjelaskan, sekalipun ada makan minum, maka harus disesuaikan dengan jarak dan tempat. Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini mengingatkan, meskipun kasus Covid-19 di Indonesia telah melandai, tetapi pandemi Covid-19 belum berakhir.

Airlangga menambahkan, pemerintah juga mengingatkan protokol kesehatan di tempat-tempat hiburan maupun tempat keramaian di masa lebaran.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement