REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan panggilan telepon dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas. Kremlin pada Senin (18/4/2022) mengatakan, Putin dan Abbas membahas tentang negosiasi antara Rusia dan Ukraina.
"Mereka juga berbicara tentang masalah penyelesaian Timur Tengah dalam konteks meningkatnya ketegangan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur", kata pernyataan Kremlin.
Pada Jumat (15/4/2022) lalu, sedikitnya 152 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi anti huru hara Israel di dalam kompleks masjid Al-Aqsa. Peningkatan kekerasan ini telah menimbulkan kekhawatiran akan mengarah ke konflik yang lebih luas.
Kemudian pada Ahad (17/4/2022) lebih dari 700 pemukim Israel memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan polisi yang ketat untuk merayakan liburan Paskah Yahudi selama seminggu, yang dimulai pada Jumat. Hal ini memicu bentrokan yang menyebabkan 17 warga Palestina terluka.
Di dalam kompleks Al-Aqsa, terdapat masjid yang menjadi situs tersuci ketiga dalam Islam. Sementara itu, di kompleks tersebut juga terdapat tempat paling suci bagi orang Yahudi, yang disebut sebagai Temple Mount.
Tahun ini hari raya umat Islam, Kristen, dan Yahudi saling bersinggungan. Umat Islam menjalankan puasa Ramadhan. Sementara umat Yahudi dan Kristen merayakan Paskah. Masing-masing jamaah berbondong-bondong hadir di situs suci mereka untuk beribadah, setelah pembatasan Covid-19 dicabut.
“Apa yang terjadi di Masjid Al-Aqsa adalah eskalasi yang berbahaya, akibatnya ditanggung oleh pemerintah Israel saja,” kata juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rdeneh.
-
Jet Korsel Salah Jatuhkan Bom Artileri ke Wilayah Sipil, Diduga Salah Pilot
-
-
Senin , 10 Mar 2025, 20:45 WIB
PM Qatar Ungkap Simulasi Krisis Kawasan Teluk Jika Fasilitas Nuklir Iran Diserang
-
Senin , 10 Mar 2025, 17:01 WIB
Hizbullah Siap Perang Lagi dengan Israel
-
Senin , 10 Mar 2025, 16:31 WIB
Derita Warga Gaza di Tengah Hujan Berkah Ramadhan
-
Senin , 10 Mar 2025, 16:04 WIB
Gaya Israel Merajuk Gegara Ada Sandera yang Masih Ditahan Hamas
-