Selasa 19 Apr 2022 03:26 WIB

Pemerintah Siap Antisipasi Kemacetan Mudik Lebaran

Pemerintah memprediksi akan terjadi kemacetan parah saat perjalanan mudik tahun ini

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi kemacetan mudik. Pemerintah telah menyiapkan sejumlah skenario untuk mengantisipasi kemacetan saat mudik tahun ini.
Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi kemacetan mudik. Pemerintah telah menyiapkan sejumlah skenario untuk mengantisipasi kemacetan saat mudik tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pemerintah memprediksi akan terjadi kemacetan parah saat perjalanan mudik lebaran tahun ini. Berdasarkan survey dari Kementerian Perhubungan, akan terdapat 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor yang akan digunakan oleh para pemudik nanti.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan keterangan pers terkait imbauan mudik lebaran di Istana Merdeka, Jakarta yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (18/4/2022).

Baca Juga

“Dari survey Kementerian Perhubungan, didapatkan hasil bahwa akan ada 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor yang akan digunakan oleh para pemudik. Ini adalah jumlah yang sangat besar dan diperkirakan akan terjadi kemacetan parah,” kata Jokowi.

Karena itu, pemerintah telah menyiapkan antisipasi guna mencegah terjadinya kemacetan parah. Pemerintah, lanjut dia, telah menyiapkan rekayasa lalu lintas melalui aturan ganjil genap, pemberlakuan satu arah atau one way, dan larangan truk masuk jalan tol.

Jokowi juga mengajak masyarakat untuk menghindari puncak arus mudik pada 28-30 April 2022 mendatang. “Untuk itu, saya mengajak masyarakat untuk mudik lebih awal. Tentu saja menyesuaikan dengan jadwal libur dari tempat bekerja,” ujar Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, utamanya memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement