REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya resmi ditutup seiring dengan terbitnya SK Gubernur Jawa Timur bernomor 188/237/KPTS/013/2022. Penutupan dilakukan seiring terus melandainya kasus Covid-19 di wilayah setempat. RSLI ditutup setelah beroperasi selama 22 bulan dan menangani ribuan pasien Covid-19.
"Alhamdulillah, dengan kondisi pandemi yang semakin terkendali, dan juga berakhirnya masa pinjam pakai tanah dan bangunan milik Kementerian Kesehatan, maka RS Lapangan Indrapura resmi ditutup operasionalnya," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Senin (18/4/2022).
Tanah dan bangunan yang digunakan untuk RS Lapangan Indrapura merupakan lahan bersistem pinjam pakai dari Kemenkes. Masa pinjam pakai yang berakhir, ditambah rencana pembangunan rumah sakit pusat otak, jantung, dan kanker di lokasi tersebut, termasuk penghematan anggaran, juga menjadi pertimbangan penutupan RSLI.
Sejak diresmikan pada Juni 2020, RS Lapangan Indrapura telah sebanyak 10.565 pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang. Tidak heran jika tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di RSLI hampir 100 persen.
Khofifah pun menjabarkan situasi kasus covid-19 di Jatim yang terus melandai. Saat ini, total kasus aktif Covid-19 di Jatim tersisa 577 orang. Tambahan kasus harian dalam sepekan terakhir rata-rata di bawah 50 orang. Kemudian kondisi BOR ICU RS tercatat 5 persen, dan BOR Isolasi RS hanya 3 persen. Sedangkan, kondisi BOR Isoter hanya 0,1 persen.
"Meski RS Lapangan Indrapura resmi ditutup operasionalnya, kita memastikan bahwa layanan rumah sakit rujukan Covid-19 di Jatim tetap standby tidak ada yang berkurang. Selain itu format pusat karantina dan RS Darurat juga masih tersedia di beberapa titik," ujar Khofifah.
Khofifah pun mengingatkan masyarakat Jatim untuk tidak lengah menerapkan protokol kesehatan meski kasus Covid-19 terus menurun. Menurutnya, kewaspadaan yang tinggi akan menjaga kondisi Jatim tetap aman dari ancaman lonjakan kasus dan terus membaiknya perekonomian daerah.