REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat 28 rumah warga Kecamatan Cigemblong, termasuk satu pondok pesantren (ponpes) terendam banjir akibat hujan disertai angin kencang pada Ahad (17/4) malam WIB. "Beruntung, cuaca buruk itu tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal di Kabupaten Lebak,Provinsi Banten, Senin (18/4/2022).
Hujan lebat disertai angin kencang itu mengakibatkan Kali Pecangpari meluap hingga ke permukiman warga setempat. Banjir setinggi 50-80 sentimeter (cm) tersebut melanda sejumlah desa di Kecamatan Cigemblong. Meski begitu, pada Senin pagi, air kembali surut.
BPBD Kabupaten Lebak melakukan evakuasi di lokasi banjir untuk menyelamatkan warga yang terdampak bencana alam dengan menerjunkan perahu karet. "Semua warga yang dilanda banjir kondisinya selamat dan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka," kata Agus.
BPBD Kabupaten Lebak menyalurkan bantuan sembilan bahan pokok untuk warga yang terdampak bencana banjir. Penyaluran bantuan logistik itu untuk meringankan beban ekonomi masyarakat yang terkena musibah banjir itu. Saat ini, warga yang terdampak bencana banjir itu sudah kembali ke rumah masing-masing.
Mereka warga korban banjir menerima paket sembako, antara lain beras, lauk pauk, minyak goreng, mie instan, air kemasan hingga peralatan dapur dan tikar. "Kami menyalurkan logistik dapat mengurangi risiko kebencanaan agar mereka tidak menimbulkan kerawanan pangan," katanya.
Sejumlah warga korban banjir mengaku bahwa mereka merasa lega setelah menerima bantuan logistik berupa beras dan bahan pokok lainnya dari BPBD Lebak. "Kami berharap bantuan sembako itu dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga," kata Sukri, warga Desa Cigemblong, Kabupaten Lebak.