Selasa 19 Apr 2022 11:38 WIB

Pemda Bantul Gelar Operasi Pasar 5.000 Liter Minyak Goreng

Setiap orang hanya diperbolehkan membeli maksimal lima liter Rp 14.000 perliter

Warga berswafoto usai antre membeli minyak goreng dan gula saat operasi pasar oleh PTPN Grup di Pendopo Agung Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta, Selasa (22/2/2022). Sebanyak 2 ribu liter minyak goreng dan 2 ton gula pasir disiapkan untuk operasi pasar murah ini. Dengan harga Rp 26.500 warga bisa memperoleh 1 liter minyak goreng dan 1 kilogram gula pasir. (Ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Warga berswafoto usai antre membeli minyak goreng dan gula saat operasi pasar oleh PTPN Grup di Pendopo Agung Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta, Selasa (22/2/2022). Sebanyak 2 ribu liter minyak goreng dan 2 ton gula pasir disiapkan untuk operasi pasar murah ini. Dengan harga Rp 26.500 warga bisa memperoleh 1 liter minyak goreng dan 1 kilogram gula pasir. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melaksanakan operasi pasar minyak goreng di Pasar Seni Gabusan dengan menyediakan 5.000 liter minyak goreng bagi masyarakat dan pelaku UKM."Operasi pasar 5.000 liter minyak goreng hari ini untuk masyarakat di Jetis, masyarakat di Sewon dan Bantul, memang jumlahnya sedikit-sedikit, dan juga untuk UKM," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Agus Sulistiyana di sela operasi pasar di Bantul, Selasa (19/4/2022).

Setiap orang yang menerima manfaat operasi pasar minyak goreng curah itu dapat membeli komoditas pokok tersebut maksimal lima liter dengan harga yang telah disubsidi pemerintah sebesar Rp14.000 per liter."Sehingga ada seribu orang yang kita utamakan untuk orang-orang miskin, tetapi ketika kemarin ada salah satu kelurahan yang telepon, tanya kalau misalnya ada miskin tidak mau, ya monggo yang penting datanya," kata Agus.

Baca Juga

Operasi pasar minyak goreng di tengah tingginya harga kebutuhan pokok merupakan yang kelima di Kabupaten Bantul, setelah sebelumnya juga dilaksanakan di tempat yang berbeda."Jadi kami sudah operasi pasar yang ke lima, pertama di Pasar Bantul untuk pedagang, Pasar Imogiri untuk pedagang, Pasar Piyungan untuk pedagang pasar, Pasar Niten untuk pedagang, ke lima untuk masyarakat di Pasar Seni Gabusan, setiap operasi pasar rata rata hampir sama 5.000 liter," katanya.

Agus mengatakan operasi pasar minyak goreng yang digelar bersama pemerintah ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan barang, sehingga harga di pasaran tetap stabil sesuai dengan permintaan pasar."Untuk ketersediaan, kalau menurunkan harga kayaknya sulit juga, karena harganya sudah tinggi, tetapi dengan ketersediaan yang banyak otomatis kan harganya akan stabil sesuai pasaran, supply demandkan imbang," katanya.

 

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement