Selasa 19 Apr 2022 11:39 WIB

Menkeu AS Adakan Pertemuan Tanggapan Global untuk Krisis Pangan

Operasi militer Rusia meningkatkan kerawanan pangan, terutama di negara berkembang.

Rep: Dwina agustin/ Red: Friska Yolandha
Wanita membeli sayuran di pasar makanan, di Ankara, Turki, Jumat, 8 April 2022. Krisis pangan menghantui dunia.
Foto: AP Photo/Burhan Ozbilici
Wanita membeli sayuran di pasar makanan, di Ankara, Turki, Jumat, 8 April 2022. Krisis pangan menghantui dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen akan mengadakan panel tingkat tinggi pada Selasa (19/4/2022). Departemen Keuangan mengatakan, pertemuan ini untuk membahas tanggapan global terhadap krisis ketahanan pangan yang sedang berlangsung yang diperburuk oleh perang Rusia melawan Ukraina.

Menurut Departemen Keuangan, pertemuan itu akan mencakup kepala Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, dan Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian. Kemudian  menteri yang mewakili negara-negara G7 dan G20 dan pakar teknis dari lembaga keuangan internasional juga akan ikut terlibat.

Baca Juga

Pertemuan ini bertujuan untuk memastikan bahwa lembaga keuangan internasional berbagi pengetahuan tentang pendorong utama meningkatnya kerawanan pangan, termasuk invasi Rusia ke Ukraina. Pejabat senior Departemen Keuangan mengatakan, pembicaraan yang melibatkan banyak pihak ini pun mendorong untuk meningkatkan skala dan urgensi tanggapan mereka.

"Menteri Yellen sangat prihatin dengan dampak perang sembrono Rusia terhadap ekonomi global, termasuk risiko meningkatnya kerawanan pangan di pasar negara berkembang dan negara berkembang di seluruh dunia," kata pejabat senior kedua Departemen Keuangan.

Operasi militer khusus yang diklaim Rusia tersebut sangat memukul pasar negara berkembang dan negara yang masih berjuang untuk pulih dari pandemi Covid-19. Pejabat senior Departemen Keuangan lainnya mengatakan, badan tersebut tidak memiliki target bantuan khusus untuk pertemuan tersebut, mencatat bahwa para pejabat masih menganalisis sejauh mana masalah tersebut.

Yellen diperkirakan akan memperingatkan larangan ekspor, mengambil pelajaran dari krisis pangan dunia besar terakhir pada 2008. Dia akan memastikan upaya untuk meningkatkan produksi pangan di Afrika dan wilayah lain yang sangat bergantung pada impor.

Para pejabat keuangan yang bertemu juga akan menyerukan penelitian dan inovasi lanjutan. Upaya ini untuk memastikan bahwa produksi pertanian disesuaikan dengan faktor perubahan iklim seperti panas dan kekeringan.

Pembicaraan antara lembaga ini diharapkan dapat merilis rencana aksi setelah acara untuk membantu menyusun respons global yang sangat dibutuhkan. Bank Dunia, IMF, Program Pangan Dunia PBB, dan Organisasi Perdagangan Dunia juga telah menyerukan tindakan mendesak dan terkoordinasi pada keamanan pangan dan mengimbau negara-negara untuk menghindari pelarangan ekspor makanan atau pupuk. Mereka mengatakan krisis itu diperparah oleh peningkatan tajam dalam biaya gas alam, bahan utama pupuk nitrogen, yang dapat mengancam produksi pangan di banyak negara.

Yellen pertama kali mengumumkan rencana pertemuan pada minggu lalu. Dia memberikan fokus kepada lebih dari 275 juta orang di seluruh dunia yang menghadapi kerawanan pangan akut. Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan AS akan menegaskan kembali komitmennya untuk mengizinkan aliran bebas barang-barang pertanian, termasuk bantuan kemanusiaan kepada rakyat Rusia, meskipun ada sanksi besar-besaran yang dijatuhkan pada Rusia pada pekan ini.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement