Selasa 19 Apr 2022 13:25 WIB

Masjid di Virginia Dirusak untuk Kedua Kali dalam Enam Bulan

CAIR meminta polisi menganggap serius kasus perusakan masjid.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Masjid di Virginia Dirusak untuk Kedua Kali dalam Enam Bulan
Foto: Daily Sabah
Masjid di Virginia Dirusak untuk Kedua Kali dalam Enam Bulan

REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Sebuah masjid di negara bagian Virginia AS telah dirusak untuk kedua kalinya dalam enam bulan terakhir. Kejahatan terbaru ini terjadi selama akhir pekan. 

 

Baca Juga

Pihak berwenang mengatakan West End Islamic Center di Glen Allen, pinggiran utara ibu kota Richmond, menjadi sasaran para pengacau pada Sabtu (16/4/2022) sore. Insiden itu mengakibatkan kerusakan pada jendela yang pecah, meja dan kursi terbalik, dan coretan di dinding masjid. 

 

"Serangan ini sangat menyakitkan. Sulit membayangkan seseorang ingin menyerang tempat ibadah kita,” kata pusat itu dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Anadolu Agency, Selasa (19/4/2022).

 

“Setiap kali rumah ibadah menjadi sasaran, penegak hukum perlu menganggapnya serius dan tidak meremehkannya menjadi, 'Oh, itu hanya insiden lain yang terisolasi,'” kata Direktur Komunikasi Nasional untuk Council on American Islamic Relations (CAIR) Ibrahim Hooper.

 

Dalam wawancara telepon dengan Anadolu Agency, Hooper menekankan ini adalah insiden perusakan kedua di masjid yang sama hanya dalam enam bulan. Insiden sebelumnya terjadi pada musim gugur, yang menurut Hooper termasuk kerusakan fisik dan grafiti. Dia mengatakan aspek yang lebih memprihatinkan dari kejahatan terbaru ini adalah hal itu terjadi selama pertengahan bulan suci Ramadhan.

 

"Motifnya belum tahu sekarang, tapi apalagi karena ini Ramadhan, jadi lebih bijaksana untuk mengusutnya," katanya.

 

“Sering kali ketika polisi melihat sesuatu sebagai vandalisme, mereka memberikan prioritas rendah dan tidak mengambil langkah lebih lanjut untuk membuat penyelidikan menjadi prioritas,” tambah Hooper. “Tetapi fakta bahwa ini adalah tempat ibadah, membuat situasi ini menjadi lebih serius.”

 

Hooper mengatakan ada juga kemungkinan lembaga penegak hukum negara bagian dan federal terlibat dalam penyelidikan. “Beberapa orang mungkin berkata, 'oh itu hanya ulah anak-anak," kata Hooper, mengacu pada kepercayaan umum remaja biasanya terlibat dalam insiden vandalisme. 

 

“Yah, bahkan remaja dapat memiliki motivasi fanatik atas tindakan mereka dan perlu dimintai pertanggungjawaban,” kata dia.

 

Hooper mengatakan polisi saat ini membantu masjid dengan menambahkan kamera pengintai ke tempat itu, untuk mencegah kejahatan berulang dan merupakan bagian dari buku pegangan masalah CAIR ke tempat-tempat ibadah di seluruh AS.

 

Sementara CAIR percaya ada kemungkinan motif bias untuk insiden vandalisme terbaru ini, pihak berwenang terus menyelidiki setiap aspek kejahatan. "Anda tidak akan tahu sampai Anda bisa melakukan penangkapan," kata Hooper. “Tampaknya penegak hukum menganggap ini serius dan lebih memperhatikannya,” tambahnya.

https://www.aa.com.tr/en/americas/us-mosque-in-state-of-virginia-vandalized-for-second-time-in-6-months/2566922

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement