Selasa 19 Apr 2022 13:42 WIB

Pemkot Surakarta Sediakan 753 Lokasi untuk Sholat Idulfitri

Materi ceramah diimbau menjaga perdamaian, kesejukan bersama, dan kerukunan.

Ilustrasi. Pemerintah Kota Surakarta menyediakan sebanyak 753 lokasi untuk sholat Idulfitri menyusul pelonggaran termasuk aktivitas beribadah yang diberikan oleh pemerintah di tengah pandemi Covid-19.
Foto: republika
Ilustrasi. Pemerintah Kota Surakarta menyediakan sebanyak 753 lokasi untuk sholat Idulfitri menyusul pelonggaran termasuk aktivitas beribadah yang diberikan oleh pemerintah di tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Surakarta menyediakan sebanyak 753 lokasi untuk sholat Idulfitri. Penyediaan ini menyusul pelonggaran termasuk aktivitas beribadah yang diberikan oleh pemerintah di tengah pandemi Covid-19.

"Sudah diperbolehkan di masjid, mushola, lapangan, termasuk di jalan juga boleh," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Surakarta Hidayat Maskur di Solo, Selasa (19/4/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, secara keseluruhan ada sebanyak 704 tempat ibadah baik itu masjid maupun mushola dan 49 lokasi yang di luar masjid serta mushola, yakni di jalan dan di lapangan. Sedangkan jika ada lokasi baru yang diajukan oleh masyarakat, maka bisa didaftarkan langsung ke Kantor Kemenag Surakarta.

"Kalau ada lokasi baru didaftarkan ke kami, termasuk nanti mencantumkan imam dan khotibnya. Nanti kami pantau hingga H-2 Lebaran (kemungkinan penambahan lokasi baru)," katanya.

Terkait penceramah dan imam sholat, pihaknya juga sudah menyiapkan daftar termasuk imbauan agar topik ceramah mengangkat tentang perdamaian dan kerukunan. "Kalau materi kami imbau agar menjaga perdamaian, kesejukan bersama, dan kerukunan," katanya.

Sementara itu, mengenai protokol kesehatan, dikatakannya, akan tetap ditegakkan meski mulai ada pelonggaran. Terkait dengan pengawasan, pihaknya bekerja sama dengan Satpol PP Kota Surakarta. 

"Kepolisian juga turun. Prokes wajib, jaga jarak juga ada. Apalagi di lapangan dan jalan raya kan makin bisa jaga jarak," katanya.

Ia juga meminta kepada penceramah agar tidak terlalu lama berkhotbah demi mengantisipasi durasi kerumunan yang terlalu lama.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement