REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Liam Neeson mengatakan terus memikirkan Bruce Willis selama merekam Memory. Film aksi ini tayang pada 29 April 2022.
Neeson berperan sebagai pembunuh mematikan saat dia menghadapi Alzheimer. Pria berusia 69 tahun itu mengatakan bahwa dirinya kipikiran Willis yang belum lama ini pensiun dari dunia akting setelah diagnosis afasia.
"Hati saya tertuju padanya. Saya memikirkannya setiap hari. Ini sangat menyentuh, ya kan? Saya mendoakan yang terbaik untuknya,” kata Neeson, dilansir Fox News, Selasa (19/4/2022).
Keluarga mengumumkan bahwa Willis mengundurkan diri dari dunia akting setelah didiagnosis afasia, suatu kondisi yang menyebabkan hilangnya kemampuan untuk memahami atau mengekspresikan ucapan. Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di akun Instagram, keluarga aktor berusia 67 tahun itu mengungkapkan bahwa kemampuan kognitif Willis telah terpengaruh.
"Karena kondisi ini dan banyak pertimbangan lainnya, Bruce menjauh dari karier yang sangat berarti baginya," kata pernyataan yang ditandatangani oleh sang istri Emma Heming Willis, mantan istrinya Demi Moore, dan lima anaknya, yakni Rumer, Scout, Tallulah, Mabel, dan Evelyn.
"Kami memutuskan ini sebagai unit keluarga yang kuat, dan ingin mengajak penggemarnya karena kami tahu betapa berartinya dia bagi Anda, seperti juga Anda sangat berarti baginya. Seperti yang selalu dikatakan Bruce, 'Live it up', dan bersama-sama kami berencana untuk melakukan hal itu," tulis pernyataan itu.
Memory merupakan sebuah remake dari film Belgia 2003 The Memory of a Killer. Di film itu, karakter Neeson harus menghadapi pertempuran terbesarnya, yakni kenyataan pahit yang dihadapi beberapa orang seiring bertambahnya usia. Bintang laga itu mengaku takut akan penyakit Alzheimer, penyakit progresif yang memengaruhi memori dan fungsi mental vital lainnya.
"Itu telah terlintas di benak saya beberapa kali. Itu mengganggu saya. Tapi mungkin kita semua menderita," ujar aktor The Marksman.
Saat melakukan riset, Neeson menonton beberapa film dokumenter yang sangat traumatis tentang penderitaan Alzheimer dan demensia. Dia juga membaca beberapa buku tentang itu.
"Saya punya teman di Irlandia, yang lebih tua dari saya, (yang) memiliki tahap awal demensia yang sangat jelas, yang sangat traumatis untuk dilihat. Ini adalah penderitaan yang mengerikan. Sungguh," kata Neeson.
Neeson telah menghadapi rasa terluka pribadinya sendiri saat kehilangan istrinya, Natasha Richardson (45 tahun) pada 2009 lalu, karena cedera otak setelah kecelakaan ski. Neeson mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menikah lagi.
Diagnosis Willis telah memicu percakapan tentang afasia, yang memiliki banyak penyebab potensial. Ini sering terjadi setelah strok atau cedera kepala, tetapi juga dapat berkembang secara bertahap karena tumor otak yang tumbuh lambat atau penyakit yang menyebabkan kerusakan degeneratif, seperti penyakit Alzheimer. Kondisi ini ditangani dengan perawatan seperti terapi wicara dan belajar sarana komunikasi non-verbal.