REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON -- Sebuah masjid di negara bagian Virginia AS telah dirusak untuk kedua kalinya dalam enam bulan terakhir. Kejahatan terbaru terjadi selama akhir pekan.
Pihak berwenang mengatakan West End Islamic Center di Glen Allen, pinggiran utara ibukota Richmond, menjadi sasaran para pengacau pada Sabtu, ( 16/4/2022). "Serangan ini sangat menyakitkan. Sulit membayangkan seseorang ingin menyerang tempat ibadah kita,"ujar pernyataan itu.
Polisi mengatakan bagian masjid yang mengalami kerusakan diantaranya, jendela pecah, meja dan kursi terbalik, dan coretan.
“Setiap kali rumah ibadah menjadi sasaran, penegak hukum perlu menganggapnya serius dan tidak meremehkannya menjadi, 'Oh, itu hanya insiden lain yang terisolasi,'” kata Ibrahim Hooper, Direktur Komunikasi Nasional untuk Council on American Islamic Relations (CAIR) .
Dalam wawancara telepon dengan Anadolu Agency, Hooper menekankan ini adalah insiden perusakan kedua di masjid yang sama hanya dalam enam bulan. Insiden sebelumnya terjadi pada musim gugur, yang menurut Hooper termasuk kerusakan fisik, termasuk grafiti.
Dia mengatakan aspek yang lebih memprihatinkan dari kejahatan terbaru ini adalah bahwa hal itu terjadi selama pertengahan bulan suci Ramadhan.
"Motifnya belum tahu sekarang, tapi apalagi karena ini Ramadhan, jadi lebih bijaksana untuk mengusutnya," kata Hooper.
Sering kali ketika polisi melihat sesuatu sebagai vandalisme, mereka tidak memprioritaskan masalah ini dan tidak mengambil langkah lebih lanjut untuk membuat penyelidikan menjadi prioritas. Tetapi fakta bahwa ini adalah tempat ibadah, membuat situasi ini menjadi lebih serius.
Hooper mengatakan ada juga kemungkinan lembaga penegak hukum negara bagian dan federal terlibat dalam penyelidikan.
"Beberapa orang mungkin berkata, 'oh itu hanya anak-anak,'' kata Hooper, mengacu pada kepercayaan umum bahwa remaja biasanya terlibat dalam insiden vandalisme.
Padahal remaja dapat memiliki motivasi fanatik atas tindakan mereka dan perlu dimintai pertanggungjawaban. Hooper mengatakan polisi saat ini membantu masjid dengan menambahkan kamera pengintai ke tempat itu, yang merupakan pencegah bagi penjahat dan merupakan bagian dari buku pegangan masalah CAIR ke tempat-tempat ibadah di seluruh AS.
https://www.cair.com/mosque-and-community-safety/
Sementara CAIR percaya ada kemungkinan motif bias untuk insiden vandalisme terbaru ini, pihak berwenang terus menyelidiki setiap aspek kejahatan.
“Anda tidak akan tahu sampai anda bisa melakukan penangkapan. Tampaknya penegak hukum menganggap ini serius dan lebih memperhatikannya,"ujar Hooper.