Demi Kenyamanan Mudik, Waspadai Transisi Peralihan Musim
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah kendaraan pribadi bernomor polisi Jawa Barat dan DKI Jakarta terpantau melintas di ruas tol Semarang- Solo, arah Semarang, di wilayah Kabupaten Semarang. | Foto: Republika/Bowo Pribadi
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Meski kondisi cuaca pada masa mudik Lebaran 1443 Hijriah belum dapat diprediksi, masyarakat diimbau terus memantau perkembangan cuaca harian yang dikeluarkan BMKG. Dengan begitu, masyarakat khususnya mereka yang akan mudik, dapat melakukan berbagai antisipasi sejak dini demi kenyamanan perjalanan mereka.
Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas I Semarang, Iis Widya Harmoko mengatakan, secara umum sejumlah wilayah di Jawa Tengah diperkirakan bakal memasuki musim kemarau pada awal Mei 2022 nanti. Artinya, sekarang sampai dengan akhir April 2022, masih akan berlangsung masa transisi perubahan musim penghujan ke musim kemarau di sejumlah wilayah setempat.
“Salah satunya ditandai dengan kondisi cuaca yang cukup cerah pada pagi hari, namun cuaca juga cepat berubah menjadi mendung dan turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada siang, sore, hingga malam hari,” ungkapnya di Semarang, Selasa (19/4/2022).
Dengan tetap mengetahui informasi perkembangan kondisi cuaca di daerah yang akan dilalui, lanjutnya, harapannya masyarakat juga akan dapat melaksanakan perjalanan mudik Lebaran dengan nyaman.
Ia juga mengungkapkan, pada saat mudik Lebaran, konsentrasi pergerakan atau mobilitas masyarakat yang akan melakukan perjalanan antar daerah bakal tertuju pada jalur tol Trans Jawa.
Namun tidak menutup kemungkinan jalur-jalur non tol juga akan dilalui para pemudik, khususnya mereka yang tidak menggunakan moda transportasi umum atau menggunakan sepeda motor.
Maka penting juga mewaspadai lokasi rawan genangan pasang-surut (rob) di beberapa lokasi terutama di jalur pantai utara (pantura) Jateng, seperti di wilayah Kota Pekalongan dan Kota Semarang.
Khususnya di kawasan pesisir Kota Semarang hingga perbatasan Kabupaten Demak, saat ini rob masih berpotensi menggenangi jalur utama pantura di beberapa titik. Seperti di kawasan Genuk, Kota Semarang atau Sayung, Kabupaten Demak.
BMKG Kelas I Semarang melalui Stasiun Meterologi Maritim Tanjung Emas Semarang juga selalu memperbarui informasi seputar prakiraan pasang surut harian di pesisir pantura Semarang dan Demak.
Dari informasi tersebut akan dapat diketahui prakiraan kapan waktu potensi genangan dapat terjadi serta peringatan ketinggian genangan rob. “Dengan begitu, masyarakat akan lebih waspada saat menempuh jalur yang dilalui,” jelas dia.