Selasa 19 Apr 2022 16:58 WIB

Ketua Yayasan Indonesia Mengaji Apresiasi Dubes Syekh Essam

Kuota haji untuk jamaah Indonesia tahun 1443 Hijriah sebanyak 110 ribu orang.

Ketua Yayasan Indonesia Mengaji (YIM) Komjen (Purn) Syafruddin menerima kunjungan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi.
Foto: Istimewa
Ketua Yayasan Indonesia Mengaji (YIM) Komjen (Purn) Syafruddin menerima kunjungan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Yayasan Indonesia Mengaji (YIM) Komjen (Purn) Syafruddin mengapresiasi kebijakan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi atas sejumlah pelayanan dan aturan kepada jamaah Indonesia setelah pandemi Covid-19. Syekh Essam mengunjungi kantor YIM untuk menjelaskan, kuota haji untuk jamaah Indonesia tahun 1443 Hijriah sebanyak 110 ribu orang.

Dalam pertemuan tersebut, Syafruddin menyampaikan saat ini, umat Islam di Indonesia selalu mengikuti perkembangan dari kebijakan umrah dan haji dari Kerajaan Arab Saudi. "Langkah Dubes sangat positif dan patut kita apresiasi. Dubes dalam kewenangannya tentu punya otoritas untuk menjelaskan informasi seputar haji, terutama dari perspektif Saudi," jelas Syafruddin dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (19/4/2022).

Otoritas Arab Saudi sudah mengumumkan menerima bakal menerima satu juta jamaah haji untuk tahun ini. Tahun lalu, Saudi membatasi ibadah haji hanya untuk 58.745 jemaah, yang semuanya berasal dari dalam wilayah Saudi. Angka jamaah haji yang berangkat tahun ini masih dibatasi jika dibandingkan sebelum pandemi. Pada 2019, total mencapai 2,5 juta jamaah haji dari berbagai negara mendatangi Arab Saudi untuk beribadah.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement