Selasa 19 Apr 2022 17:45 WIB

Raja Yordania: Tindakan Provokatif Israel Bisa Rusak Prospek Perdamaian

Tindakan provokatif Israel terhadap di masjid Al Aqsa bisa rusak prospek perdamaian

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Wanita Palestina berdoa selama bulan suci Islam Ramadhan di depan kuil Dome of the Rock di kompleks Masjid Al Aqsa di kota tua Yerusalem, Jumat, 8 April 2022.
Foto: AP/Mahmoud Illean
Wanita Palestina berdoa selama bulan suci Islam Ramadhan di depan kuil Dome of the Rock di kompleks Masjid Al Aqsa di kota tua Yerusalem, Jumat, 8 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Raja Yordania, Abdullah II, mengatakan, tindakan provokatif sepihak oleh Israel terhadap jamaah Muslim Palestina di masjid Al-Aqsa dapat merusak prospek perdamaian. Raja Abdullah II mengadakan beberapa panggilan telepon dengan para pemimpin Arab dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Kantor berita negara Petra melaporkan, dalam panggilan tersebut, Raja Abdullah II membahas pentingnya menghentikan semua tindakan ilegal dan provokatif Israel di Yerusalem. Tindakan tersebut dapat melanggar status quo dan hukum di Masjid Al Aqsa, serta mendorong ke arah eskalasi lebih lanjut.

Baca Juga

"Langkah-langkah sepihak Israel di wilayah Palestina dapat membahayakan solusi dua negara dan prospek perdamaian yang komprehensif," ujar Raja Abdullah II, dilansir Alarabiya, Selasa (19/4).

Pada Jumat (15/4) lalu, sedikitnya 152 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi anti huru hara Israel di dalam kompleks masjid Al-Aqsa. Peningkatan kekerasan ini telah menimbulkan kekhawatiran akan mengarah ke konflik yang lebih luas.

Kemudian pada Ahad (17/4) lebih dari 700 pemukim Israel memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan polisi yang ketat untuk merayakan liburan Paskah Yahudi selama seminggu, yang dimulai pada Jumat. Hal ini memicu bentrokan yang menyebabkan 17 warga Palestina terluka.

Di dalam kompleks Al-Aqsa, terdapat masjid yang menjadi situs tersuci ketiga dalam Islam. Sementara itu, di kompleks tersebut juga terdapat tempat paling suci bagi orang Yahudi, yang disebut sebagai Temple Mount.  

Tahun ini hari raya umat Islam, Kristen, dan Yahudi saling bersinggungan. Umat Islam menjalankan puasa Ramadhan. Sementara umat Yahudi dan Kristen merayakan Paskah. Masing-masing jamaah berbondong-bondong hadir di situs suci mereka untuk beribadah, setelah pembatasan Covid-19 dicabut.

Keluarga Hashemite kerajaan Yordania, telah menjadi penjaga tempat-tempat suci di Yerusalem timur sejak 1924. Perdana Menteri Yordania Bisher al-Khasawneh pada Senin (18/4) mengatakan kepada parlemen bahwa, dia mendukung warga Palestina yang melemparkan batu ke pasukan Israel selama bentrokan di Yerusalem.

“Saya salut kepada setiap warga Palestina yang berdiri dengan bangga dan melempar batu kepada semua zionis yang menodai Masjid Al-Aqsa dengan perlindungan pemerintah pendudukan Israel,” ujar al-Khasawneh.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennet mengecam pernyataan Yordania yang menyalahkan Israel atas kekerasan di kompleks Masjid Al-Aqsa. Bennett memperingatkan bahwa, pernyataan Yordania merupakan hasutan.

 "Saya melihat dengan sangat keras pernyataan yang menuduh Israel melakukan kekerasan yang ditujukan terhadap kami, dan ada orang-orang yang mendorong pelemparan batu dan penggunaan kekerasan terhadap warga Israel. Ini tidak dapat diterima oleh kami.  Ini adalah hadiah bagi para penghasut, terutama Hamas, yang mencoba menyulut kekerasan di Yerusalem.  Kami tidak akan membiarkan ini terjadi," ujar Bennett.

Sebelumnya pada Senin, militer Israel telah mencegat roket yang ditembakkan dari Gaza. Ini adalah peluncuran roket  yang pertama dalam tujuh bulan terakhir.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement