Enam Bakal Calon Rektor UB Mulai Lakukan Kampanye
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Enam bakal calon (bacalon) rektor Universitas Brawijaya (UB) melakukan kampanye di hadapan senat. Kampanye pemaparan visi dan wawasan di depan 93 anggota Senat Akademik Universitas (SAU) ini dilaksanakan di Gedung Samantha Krida, Kota Malang, Selasa (19/4/2022). | Foto: Dokumen
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Enam bakal calon (bacalon) rektor Universitas Brawijaya (UB) Malang mulai melakukan kampanye di hadapan senat. Kampanye pemaparan visi dan wawasan di depan 93 anggota Senat Akademik Universitas (SAU) ini dilaksanakan di Gedung Samantha Krida, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (19/4/2022).
Adapun enam bacalon rektor UB pada periode kali ini antara lain Andy Fefta Wijaya, Prof Candra Fajri Ananda, dan Prof Imam Santoso. Kemudian juga Prof Marjono, Prof Unti Ludigdo, dan Prof Widodo.
Ketua SAU, Prof Arifin mengatakan, kegiatan yang digelar di Gedung Samantha Krida itu dihadiri lima panelis. Panelis ini terdiri atas ketua SAU, sekretaris SAU, dan ketua Dewan Profesor. "Kemudian satu orang wakil profesor serta dosen nonprofesor," ujar Arifin di Kota Malang.
Arifin mengungkapkan rasa syukurnya kepada para bakal calon rektor yang melakukan kampanye. Mereka sudah memiliki kesepakatan untuk siap menang dan kalah, penuh kesadaran serta keikhlasan.
Dari pengamatan Arifin dan tim, para bacalon rektor UB memiliki kapasitas yang bagus. Mereka juga mampu menerjemahkan visi misi yang sudah disepakati UB. Dia berharap para bacalon rektor mampu mengawal dan mengimplementasikan semua visi dan misi UB ke depannya.
Adapun terkait persiapan sidang pleno penetapan calon rektor, kata Arifin, akan dilaksanakan pada 21 April nanti. Hal yang pasti, kegiatan kampanye kali ini merupakan upaya untuk memberikan wawasan pada semua anggota SAU.
Dengan demikian, bisa menjadi bekal dan penilaian pada saat pemilihan nantinya. Di samping itu, Arifin juga mengungkapkan tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan pada pemilihan tiga calon rektor nanti. "Yakni dengan musyawarah dan jika tidak bisa, maka akan dilakukan voting," kata dia.