REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan modal asing keluar bersih alias net outflows sebesar 1,8 miliar dolar AS atau setara Rp 25,823 triliun (kurs Rp 14.346 per dolar AS) dari pasar keuangan Indonesia pada kuartal I 2022. Namun setelah tertahan pada kuartal lalu, modal asing dalam bentuk investasi portofolio kembali masuk ke Tanah Air pada kuartal II-2022 sampai 14 April, sehingga mencatat net inflows sebesar 800 juta dolar AS.
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil RDG Bulanan Bulan April 2022 Cakupan Kuartalan di Jakarta, Selasa (19/4/2022), menyampaikan ketidakpastian pasar keuangan global masih tinggi, seiring masih berlanjutnya ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina.Selain itu terdapat pula sentimen percepatan normalisasi kebijakan moneter di berbagai negara maju, termasuk Amerika Serikat, sejalan dengan semakin tingginya tekanan inflasi.
"Hal tersebut mendorong terbatasnya prospek aliran modal asing, khususnya portofolio dan tekanan nilai tukar negara berkembang, termasuk Indonesia," kata Perry.
Bank sentral mencatat nila tukar rupiah sejak 1 Januari sampai dengan 18 April 2022 mengalami depresiasi sekitar 0,7 persen dibandingkan dengan level akhir 2021. Namun penurunan tersebut relatif lebih rendah dibandingkan depresiasi dari mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti Thailand 0,77 persen, Malaysia 2,1 persen, dan Filipina 2,45 persen.