REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Bek sayap Juventus, Mattia De Sciglio menyarankan para pemain muda Italia untuk mencoba petualangan di luar negeri. Ia merasakan dampaknya.
Musim lalu ia menjalani masa peminjaman di Olympique Lyon. Ia melihat perbedaan kecepatan di Ligue 1 dan di Serie A. Tim kecil selalu berusaha memenangkan pertandingan tanpa harus bertahan.
"Sayang sekali mereka tidak mencoba. Banyak yang takut meninggalkan negara ini, tetapi itu merupakan pengalaman yang memperkaya," kata De Sciglio kepada L'Equipe, dikutip dari Football Italia, Selasa (19/4).
Ia melihat pemain muda di luar negeri lebih siap tampil di pertandingan penting. Para wonderkid tersebut tidak takut membuat kesalahan. Ada kebebasan berekspresi.
Kondisi demikian berbeda dengan di negaranya. Para pemain muda Italia akan dipuji setinggi langit jika menampilkan kinerja bagus. Sebaliknya, andai tampil buruk, maka langsung dihancurkan oleh media dan penggemar.
"Di Lyon, saya menemukan kembali kesenangan bermain. Di Prancis mereka fokus pada satu pertandingan. Pendekatan terhadap sepak bola lebih tenang," ujar De Siglio.
Pada kesempatan serupa, sang bek diminta mengomentari performa Adrien Rabiot di Juventus. Rabiot sering dikritik. Menurut De Sciglio, eks AC Milan itu belum menunjukkan potensi maksimal.
Secara alami, ia melihat rekan setimnya memiliki kualitas besar. Seseorang yang tak banyak bicara. Sama seperti dirinya.
De Sciglio juga membahas kembalinya Massimiliano Allegri ke Juve. Di era Andrea Pirlo, ia dikirim ke Les Gones. Ia mendapat ruang lebih untuk berekspresi pada musim ini.
"Allegri pelatih pragmatis. Pertama-tama dia menginginkan soliditas. Dia kembali sekarang, tetapi timnya berbeda," ujar De Sciglio.
Bianconeri sedang mempersiapkan diri jelang leg kedua semifinal Coppa Italia. Pasukan hitam putih akan menjamu Fiorentina di Stadion Allianz, Turin, Kamis (21/4) dini hari WIB.