REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur I Nyoman Ariawan Atmaja optimistis pinjaman daerah senilai Rp 1,01 triliun dari PT Sarana Multi Infrastruktur mampu mempercepat pemulihan ekonomi NTT dari dampak pandemi Covid-19.
"Pengembangan infrastruktur daerah terus dipercepat oleh pemerintah Provinsi NTT melalui pinjaman daerah sehingga akan mampu berkontribusi mendorong percepatan pemulihan ekonomi," kata Ariawan dalam keterangan terkait Laporan Perekonomian NTT yang diterima di Kupang, Selasa (19/4/2022).
BI NTT memproyeksikan ekonomi NTT pada 2022 tumbuh positif pada kisaran 4,72 persen hingga 5,52 persen. Ariawan menjelaskan, kinerja perekonomian NTT salah satunya didorong oleh akselerasi investasi di antaranya pembangunan infrastruktur dari pemerintah daerah.
Pemerintah Provinsi NTT, kata dia mulai memanfaatkan pinjaman daerah dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai Rp 1,02 triliun untuk pembangunan sejumlah infrastruktur seperti embung dan penampungan air senilai Rp34,5 miliar. Selain itu, proses perbaikan jalan dan pembangunan jalan provinsi tambahan dengan total Rp 898 miliar, serta pembangunan infrastruktur kawasan pemukiman strategis daerah senilai Rp 75 miliar.
Ia menjelaskan semua proyek itu ditargetkan selesai pada September 2022 dan menjadi wujud komitmen pemerintah daerah dalam membangun infrastruktur di NTT guna mendorong pertumbuhan investasi. Pembangunan ini, kata dia dapat memberikan berbagai manfaat berupa penyerapan tenaga kerja, mendorong produktivitas sektor pertanian, perdagangan, pariwisata, dan sebagainya.
Ariawan menambahkan kinerja investasi di NTT pada 2022 diperkirakan terus menguat didukung pula dengan dilanjutkan proyek strategis nasional seperti pembangunan bandara, kawasan wisata Labuan Bajo, dan bendungan.