REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Rusia mengerahkan lebih banyak pasukan ke Ukraina pada Selasa (19/4/2022). Sedangkan Pentagon mengumumkan Ukraina telah mendapatkan bantuan tambahan berupa pesawat tempur dan suku cadang untuk memperbaiki armada yang rusak.
Pejabat senior pertahanan Amerika Serikat (AS) yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas penilaian Pentagon tentang perang mengatakan bahwa Rusia telah menambahkan dua unit tempur lagi. Kelompok taktis batalion ini ditempatkan di Ukraina selama 24 jam. Jumlah unit yang diturunkan menjadi 78, naik dari 65 pada pekan lalu.
Sekitar 55.000 hingga 62.000 tentara telah diterjunkan Rusia, berdasarkan laporan Pentagon pada awal perang tentang kekuatan unit mencapai 700 hingga 800 tentara. Sedangkan Seorang pejabat Eropa, yang juga berbicara dengan syarat anonim untuk membahas penilaian militer mengatakan, Rusia juga memiliki 10.000 hingga 20.000 pejuang asing di Donbas. Mereka adalah campuran tentara bayaran dari Grup Wagner swasta Rusia dan pejuang proksi Rusia dari Suriah dan Libya.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayjen Igor Konashenkov mengatakan pasukan negaranya membombardir banyak lokasi militer Ukraina. Fasilitas yang menjadi target termasuk konsentrasi pasukan dan depot penyimpanan hulu ledak rudal, di atau dekat beberapa kota atau desa.
Sedangkan juru bicara Pentagon John Kirby mengakui transfer armada baru dan mengatakan Ukraina memiliki pesawat tempur yang lebih banyak daripada dua minggu lalu. "Mereka telah menerima pesawat tambahan dan suku cadang pesawat untuk membantu mereka mendapatkan lebih banyak pesawat di udara," kata Kirby.
Kirby mengatakan Washington tidak memberikan pesawat apapun ke Kiev. "Kami tentu sudah membantu pengiriman beberapa suku cadang tambahan yang sudah membantu kebutuhan pesawat mereka, tapi belum kami keseluruhan seluruh pesawat," ujarnya.
Tapi, kemungkinan kondisi tersebut akan segera berubah. AS telah mengumumkan rencana untuk mentransfer helikopter buatan Rusia ke Ukraina yang dulunya ditujukan untuk Afghanistan.