Rabu 20 Apr 2022 07:14 WIB

Peringati Hari Bumi, Apple Manfaatkan Lebih Banyak Bahan Daur Ulang

Apple tidak membuat banyak kemajuan dalam upaya mengurangi emisi karbon dioksida.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Apple. Pada 2021, produk Apple mengandung hampir 20 persen bahan daur ulang.
Foto: reuters
Apple. Pada 2021, produk Apple mengandung hampir 20 persen bahan daur ulang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tahun ini, Apple menggunakan lebih banyak bahan daur ulang dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2021, produk Apple mengandung hampir 20 persen bahan daur ulang, presentase tertinggi yang dicapai hingga sekarang.

Perusahaan mengumumkan program daur ulang baru bersama sejumlah fitur baru yang ditawarkan menjelang Hari Bumi pada 22 April nanti. Bahan pertama adalah emas daur ulang digunakan dalam pelapisan papan utama di iPhone 13 dan iPhone13 Pro serta kabel di kamera depan dan kamera belakang perangkat.

Baca Juga

“Upaya ini menjadi pelopor tingkat ketelusuran industri untuk membangun rantai pasokan emas dari produk daur ulang secara eksklusif,” kata Apple.

Perusahaan mengambil emas dari produk buangannya sendiri. Ketika robot daur ulang Apple membongkar satu metrik ton komponen iPhone, mereka dapat memulihkan cukup banyak emas dan tembaga bekas untuk menghindari penambangan 2.000 metrik ton batu. Ada 80 kali lebih banyak emas dalam satu ton ponsel daripada dalam satu ton bahan dari tambang emas.

Apple juga memperkenalkan mesin daur ulang baru bernama Taz. “Taz menggunakan teknologi seperti mesin penghancur untuk memisahkan magnet dari modul audio dan memulihkan lebih banyak elemen,” ujarnya.

Sementara itu, robot daur ulang yang diperkenalkan pada tahun 2018 bernama Daisy kini dapat membongkar 23 model iPhone. Dengan bantuan mereka, Apple dapat menggandakan penggunaan tungsten daur ulang, mineral tanah jarang dan kobalt pada tahun fiskal 2021.

Dilansir The Verge, Rabu (20/4/2022), menurut laporan kemajuan lingkungan terbaru, Apple tidak membuat banyak kemajuan dalam upaya mengurangi emisi karbon dioksida. Pada tahun 2020, perusahaan berjanji mengurangi emisi sebesar 74 persen. Namun, tahun lalum emisi kotornya naik sedikit.

Perusahaan mencoba untuk membatalkan kenaikan polusi melalui proyek untuk mengimbangi atau menghilangkan CO2 dari atmosfer dan menjaga emisi bersihnya. Sebagian besar pencemaran iklim perusahaan berasal dari rantai pasokan untuk mengamankan bahan dan membuat produknya. Jadi, Apple telah mendorong ratusan pemasoknya untuk membuat produknya menggunakan energi bersih.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement