REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG--Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) bersama Pihak observatorium Bosscha mengamati hilal--untuk mengetahui awal Ramadhan 1431H/2010--dari 12 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Ketua Tim Observatorium Bosscha untuk wilayah Nusa Tenggara Timur Dr Mahasena Putra, di Kupang, Selasa (10/8) mengatakan, pengamatan di 12 titik lokasi itu untuk memastikan datangnya awal bulan Ramadhan tahun ini.
Tim pengobservasi Bosscha disebar di titik-titik yang dinilai bisa digunakan untuk hilal bersama. Mereka melakukan observasi dan Rukyat Hilal dengan beberapa pengamatan diantaranya menggunakan bantuan peralatan teknologi tinggi.
Mahasena yang saat itu didampingi staf dari Kemenkominfo Taufik Hidayat menyebut ke-12 titik lokasi pengamatan hilal itu adalah SPD LAPAN Biak--Papua, Pantai Barat Kupang, Nusa Tenggara Timur, Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Berikut Lantai atas MTB Makasar, Sulawesi Selatan, Tenggarong Kalimantan Timur, Condrodipo Gresik, Jawa Timur, Pos Observasi Bulan, Bukit Belabelu - Yogyakarta, Observatorium Bosscha - Bandung. Menyusul Menara timur UPI Bandung, Anyer - Banten, UINSUSKA Pekanbaru, Riau dan terkahir adalah, Observatorium Lok Ngah, Nangro Aceh Darussalam.
Menurut dia, berdasarkan kalender "Qomariyah" atau Hijriah, pergantian hari terjadi saat matahari terbenam baru akan dilakukan observasi Hilal (sabit bulan-baru) yang menandai masuknya bulan-baru pada sistem kalender itu. Hilal katanya, merupakan fenomena tampakan bulan sabit saat matahari terbenam, yang dilihat dari bumi setelah "ijtimak" atau konjungsi.
"Perbedaan tempat dan waktu di bumi mempengaruhi tampakan hilal tersebut. Hilal sangat redup dibandingkan dengan cahaya matahari atau mega senja. Dengan demikian katanya hilal ini baru dapat diamati sesaat setelah matahari terbenam," katanya.
Ia mengatakan banyak kegiatan penting ke-Islam-an mengambil dasar posisi bulan di langit, antara lain Tahun Baru Hijriah, awal puasa Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha.
Setiap tahun Kemenkominfo bersama konsorsium pengamatan Hilal 1431 H menyediakan akses bagi masyarakat untuk menyaksikan langsung hasil pengamatan hilal baik langsung maupun melalui sarana komunikasi yang tersedia.
Namun katanya, kepastian kapan dimulai Ramadhan masih tetap harus ada sidang Itsbat para tokoh Ormas Islam untuk memastikannya serta pengumuman Menteri Agama sebagai pengesahan.
Sidang itsbat akan dihadiri perwakilan berbagai ormas Islam, para pakar hisab-rukyat, dan instansi terkait seperti Lapan, Observatorium Bosscha ITB, Planetarium Jakarta, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), serta Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) dan Kemenkominfo.