REPUBLIKA.CO.ID, KUALA TERENGGANU--Departemen Kesehatan Terengganu memanfaatkan bulan Ramadhan untuk mengampanyekan gerakan berhenti merokok. Melalui kampanye bertajuk "Nafas Baru Bermula dari Ramadhan" (New Breath Starts in Ramadan) mereka menawarkan bantuan bagi para pecandu rokok berat untuk keluar dari kebiasaan mereka.
Ketua Komite Urusan Konsumen Dr Abdul Rahman Mokhtar mengatakan bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat bagi perokok untuk memulai usaha mereka berhenti-merokok. "Kemungkinan bagi mereka untuk berhasil adalah lebih tinggi selama bulan puasa," katanya kepada wartawan dari Kamis.
Untuk tujuan ini, dia mengatakan departemen itu akan mendirikan stan "berhenti merokok" di bazaar Ramadhan di seluruh negara bagian selama bulan Ramadhan untuk memberikan informasi tentang bagaimana untuk keluar dari kebiasaan itu. "Perokok atau siapa saja yang anggota keluarga yang perokok dan membutuhkan informasi untuk membantu mereka berhenti merokok dapat mendapatkan informasi di booth atau cukup kunjungi klinik berhenti merokok kami," katanya.
Menurutnya, banyak bahan berbahaya dalam rokok, tak hanya nikotin. Sebanyak lebih dari 700 jenis bahan kimia tambahan kemungkinan digunakan oleh perusahaan rokok untuk menambah kenikmatan merokok. "Selain itu, asap rokok mengandung 4.000 zat kimia, termasuk arsenik, aseton, butan, karbon monoksida, dan sianida," ujarnya.
Asap rokok yang dihirup oleh perokok maupun perokok pasif akan menganduk 43 zat yang diketahui menyebabkan kanker. Itu sebabnya bagi perokok pasif bisa mendapat dampak negatif yang lebih mengerikan jika asap rokok dihirup mereka.