Jumat 13 Aug 2010 06:11 WIB

Saat Ramadhan, Jumlah Penonton TV Justru Meningkat

Rep: Shally Pristine / Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Bulan suci Ramadhan ternyata juga memberi berkah bagi stasiun televisi. Lembaga riset media Nielsen memaparkan bukti itu.

Pada Ramadhan tahun lalu, justru jumlah pemirsa televisi meningkat sekitar 15 persen dari bulan biasa. "Orang lebih banyak ada di rumah, makanya mereka lebih banyak menonton televisi," kata Direktur Eksekutif Riset Pengukuran Ritel Nielsen, Teguh Yunanto, saat jumpa pers Kamis (12/8) di Jakarta.

Menurut riset Nielsen di tahun lalu, pemirsa televisi terutama meningkat di jam bersahur, sekitar 5,4 juta penonton di seluruh Indonesia. Jumlah ini sembilan kali lebih tinggi ketimbang hari biasa. Namun, jumlah pemirsa televisi tertinggi tercatat di jam berbuka puasa. Jumlah ini sekitar 18 persen lebih tinggi ketimbang hari biasanya. Dengan kata lain, sembilan juta pasang mata di Indonesia mengarahkan matanya ke televisi pada waktu maghrib.

Memang, penduduk Indonesia menghabiskan waktu lebih banyak untuk menonton program religius saat Ramadhan. Jumlahnya sekitar tiga persen lebih tinggi ketimbang biasanya, menjadi 3,5 jam per bulan dan 2,5 jam di antaranya di waktu berbuka. Namun, sajian religius yang disuguhkan setelah jam berbuka justru tak laku di mata konsumen. Yang laris di waktu prime time justru tayangan hiburan atau komedi.

Kegemaran masyarakat terhadap tayangan komedi ternyata cukup tinggi. Mereka menghabiskan hampir delapan jam per bulan untuk menonton tayangan komedi, termasuk acara pengantar sahur di pagi hari yang kerap berbumbu komedi.

Tahun lalu, sinetron berseri Para Pencari Tuhan 3 menjadi program hiburan paling diminati di waktu sahur, ditonton oleh 1,3 juta pemirsa. Sementara, Take Me/Him Out merebut paling banyak pemirsa selama jam berbuka dengan 3,7 juta penonton.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement