Jumat 13 Aug 2010 19:26 WIB

Puasa Baru Dua Hari, Harga Kebutuhan Pokok di Bali Melambung

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR--Memasuki bulan puasa dan menjelang Lebaran September mendatang, harga sejumlah kebutuhan pokok di Denpasar Bali sudah mulai melambung. Harga beras sekelas C4 yang biasa dijual Rp 7.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 8.500. Sedangkan harga daging sapi yang sebelumnya hanya Rp 50 ribu per kilogram, menjadi Rp 55 ribu.

Kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok itu, diketahui dalam sidak yang dilaksanakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar, Kamis (12/8). Sidak yang melibatkan beberapa instansi seperti BP. POM Denpasar, Badan Metrologi Propinsi Bali, Dinas Peternakan, Dinas Kesehatan dan Dinas Tramtib, dilakukan di sejulah pasar tradisional dan sejumlah pedagang grosiran.

Kendati harga telah membumbung, namun stok barang-barang kebutuhan pokok, menurut ketua tim Dra Luh Gde Ratnaningrat yang juga Kabid Perlindungan dan Kerjasama Disperindag Kota Denpasar, masih mencukupi kebutuhan masyarakat sampai Lebaran. "Karenanya masyarakat tidak resah dan mereka bisa menjalankan puasa dengan tenang, begitu juga saat berlebaran," katanya.

Menurut Ratnaningrat, kegiatan sidak dilakukan pihaknya untuk memantau harga kebutuhan pokok, termasuk kualitas barang, termasuk daging yang dijual. Pihaknya, lanjut dia, ingin memastikan bahwa dari segi pasokan dan stok barang dalam keadaan aman, sehingga masyarakat tidak resah serta dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang.

Sementara itu, dalam sidak kemarin, tim pemantau juga mengecek akurasi timbangan para pedagang, dengan tujuan untuk melindungi konsumen agar tidak tertipu oleh para pedagang yang nakal. Terbukti saat mengunjungi Pasar Badung, anggota tim dari metrologi, Gde Santika, menemukan kecurangan pedagang yang memberi magnet di timbangannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement