REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menjalankan ibadah sehari-hari dan juga berpuasa bukan berdasarkan hitung-hitungan. Menurut Ahmad Zulfikar Fauzi yang dikenal dengan Ikang Fauzi, ibadah dan berpuasa merupakan kewajiban umat Islam dan menjalankannya penuh dengan keikhlasan.
''Apa yang kita jalankan dalam beribadah dan puasa itu bukan untuk pembayaran atau apa pun. Saya tak berbisnis dengan Tuhan. Yang jelas, saya berusaha taat menjalankan ibadah dan puasa dengan segala kemampuan yang saya punya,'' katanya saat berbincang-bincang sejenak sebelum penjelasan mengenai Kebun Raya, di Bogor, Jawa Barat, akhir pekan lalu.
Soal menjalankan ibadah dan puasa, dia mencoba menjalankannya dengan lebih taat lagi setiap tahunnya. Yang dia ingat, dalam lima tahun ini, semua kewajiban dalam ibadah dijalankannya dengan tekun. Malahan, dia sudah menetapkan target dan berkeras untuk menjalankan semuanya dengan baik. ''Alhamdulillah, apa yang saya rasakan, rezeki jalan terus. Saya merasakan apa yang saya jalankan itu memberikan kenikmatan, bahkan puasa pun tak terasa,'' sambung ayah dua orang putri ini.
Ada satu yang belum bisa dijalankannya dengan baik, yaitu membaca Al Qur'an. Sampai saat ini, di bulan puasa belum bisa menyelesaikan pembacaannya.
Intensifnya ibadah dan puasa yang dijalankannya memang sepertinya 'ngotot' dijalankan Ikang. ''Mungkin bisa disebutkan pembayaran untuk masa-masa kecil saya yang nakal dan suka bolong-bolong puasanya. Tapi, bukan dalam pengertian bisnis tadi, yah,'' tawanya.
Artis yang beberapa tahun yang lalu sebagai penyanyi lagu-lagu rock itu mengaku, masa kecilnya selalu berpindah-pindah tempat tinggal sesuai penugasan ayahnya yang diplomat. Beberapa tahun di Belgia, lalu di Jepang, dan negara-negara lainnya.
Di beberapa negara itu, cuacanya sangat ekstrem dan sulit untuk menjalankan puasa dengan baik. ''Saat itu, saya suka bolong-bolong puasanya. Seringnya ibu saya yang terus mendorong untuk berpuasa, menghidangkan makanan tradisional dan sejenisnya,'' kenangnya.
Jadi, kalau puasa, Ikang selalu ingat dengan masa kecilnya di negara orang. Yang paling diingatnya adalah peran Sang Ibu yang terus memotivasinya berpuasa.
Dorongan itulah yang kemudian diterapkan dalam keluarganya. Suami dari politikus dan artis Marisa Haque ini juga terus membimbing kedua putrinya, Bela dan Kiki untuk ikhlas beribadah dan berpuasa.
Keikhlasan pulalah yang mendorongnya untuk menjadi Duta Kebun Raya. Dia diminta pihak terkait dan dari pengelola kebun raya pada 25 Januari 2010 untuk mensosialisasikan peran penting kebun raya di seluruh Indonesia. Menurutnya, peran kebun raya sangat penting bagi hajat hidup orang banyak.
''Masalah saat ini adalah perubahan iklim dan pemanasan global. Kebun raya menjadi solusi konkret untuk masalah iklim ini. Kebun raya bertujuan untuk memelihara bumi kita, mengatasi polusi, dan konservasi. Inilah yang harus disosialisasikan ke masyarakat dan saya ikhlas melakukannya,'' kata Ikang.