REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan bagi anak yatim, dhuafa, dan kelompok sosial lainnya di bulan Ramadhan 1431 H. Penyaluran bantuan itu dilaksanakan dalam acara 'Bank BRI Berbagi Bahagia' yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Balai Sidang Jakarta, Selasa (31/8).
Acara tersebut dihadiri 3.400 anak yatim dan dhuafa dari berbagai wilayah Jabodetabek. "Acara ini wujud kepedulian Bank BRI kepada lingkungannya dan merupakan aktivitas CSR Bank BRI di Bulan Ramadhan 1431 H," kata Direktur Utama BRI, Sofyan Basir, dalam sambutannya. Kegiatan yang melibatkan anak yatim ini merupakan satu dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan BRI.
Menurut Sofyan, aktivitas lain BRI di bulan Ramadhan ini adalah takjil on the road, pasar murah bekerja sama dengan BUMN Peduli di Kalianyar, Tambora, Bidara Cina, Galur, dan Cawang. Selain itu, ada pembukaan 37 posko mudik lebaran dan kegiatan mudik bersama yang akan mengangkut 3.000 nasabah Simpedes dan Kupedes Jabodetabek.
Sofyan menambahkan, BRI juga memberikan bantuan mobil operasional dan pelatihan untuk pelatih Yayasan Lentera Hati dan bantuan kepada 118 relawan guru Jabodetabek, antara lain guru dari sekolah baca tulis gratis Pekayon, Bekasi dan sejumlah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), serta 82 pemandi jenazah dari berbagai Rumah Sakit.
Pemberian sambutan itu dilakukan secara simbolis di hadapan Presiden dan Ibu Negara. Setelah menyaksikan penyerahan bantuan, Presiden berbuka dengan seluruh anak yatim. Menu makanan Presiden sama dengan makanan yang disantap anak-anak yatim. Presiden juga menyempatkan shalat Maghrib berjamaah dengan mereka.
Presiden tidak memberikan sambutan atau pidato dalam acara tersebut. Namun, di akhir acara, Presiden sempat menyampaikan pesan kepada ribuan anak yatim. "Rajin-rajinlah belajar, hormati orang tua dan guru," kata Presiden yang mengenakan baju koko putih dan berpeci hitam.
Sekadar informasi, kegiatan BRI Peduli per Juni 2010 telah diberikan bantuan total Rp 24,529 miliar dengan rincian bantuan bidang pendidikan Rp 20,49 miliar, sarana umum Rp 1,863 miliar, kesehatan Rp 1,044 miliar, bencana Rp 998 juta, sarana ibadah Rp 269 juta, dan sisanya bantuan lain, seperti bantuan untuk bencana alam.