REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Tiket arus balik kereta api (KA) dari Yogyakarta, Solo, dan sekitarnya hinga H+6 atau 16 September 2010 sudah ludes terjual. Bahkan tiket arus balik dari tangal 17-19 September juga telah terjual 80 persen.
"Hinga tangal 16 September sudah terjual 100, tapi tanggal 17-19 baru terjual 80 persen. Itu karena kami juga luncurkan KA tambahan," ujar Kepala Stasiun Tugu Yogyakarta, Asdo Atrivianto kepada wartawan, Jumat (27/8).
Menurut Asdo, pihaknya hanya menurunkan KA Senja Utama Lebaran untuk angkutan tambahan Lebaran. KA itup un merupakan kelas bisnis. Sementara, KA eksekutif tidak ada penambahan rangkaian saat arus balik Lebaran. "Untuk eksekutif hanya kami maksimalkan gerbongnya," terangnya.
Asdo menambahkan, puncak arus balik dari Yogyakarta ke beberapa kota di Indonesia akan terjadi pada tangal 13-14 September 2010. Pasalnya tanggal 14 September sudah banyak kantor-kantor yang buka sehinga para pemudik memilih pulang pada har-hari tersebut. Pihaknya mengimbau agar para pemudik yang ingin balik untuk tidak membeli tiket bersamaan di hari tersebut. ''Karena keterbatasan KA, dikhawatirkan mereka tidak akan terangkut semuanya,'' jelasnya.
Kepala Daop VI Yogyakarta Noor Hamidi mengatakan, saat puncak arus balik tersebut diprediksikan ada 18 ribu penumpang yang akan naik angkutan KA. Padahal kapasitas KA di Daop VI YOgyakarta hanya bisa mengangkut 12 ribu penumpang. "Jadi dimungkinkan akan ada 6 ribu penumpang yang tidak terangkut saat itu. Karenanya kami menghimbau jangan pulang bersama-sama," tegasnya.
Menurut Noor, berdasarkan perhitungan pihaknya, jumlah penumpang arus balik Lebaran tahun ini akan naik 3 persen dari tahun 2009 lau. Padahal PT KAI Daop VI Yogyakarta tidak bisa meluncurkan KA tambahan terlalu banyak. Hanya ada dua KA tambahan, sedangkan tahun sebelumnya ada empat KA tambahan. Hal itulah yang menurutnya harus dipertimbangkan oleh masyarakat saat akan menggunakan tranportasi KA pada arus balik Lebaran tahun ini.
Untuk menyambut para penumpang arus balik Lebaran tahun ini, PT KAI Daop VI Yogyakarta terus melakukan pembenahan. Bahkan sejak beberapa hari lalu, di Stasiun Tugu Yogyakarta dilakukan pembangunan hanggar baru untuk menambah kenyamanan di dalam stasiun terbesar di Yogya tersebut. "Dananya berapa saya kurang tahu. Itu dari Kementerian Perhubungan. Tapi ditargetkan sebelum Lebaran sudah selesai," tegas Noor.
Antisipasi Calo
Sementara itu, untuk mengantisipasi calo di dalam stasiun, kata Asdo, pihaknya terus menerjunkan petugas keamanan untuk berpatroli di dalam stasiun. "Silakan berjualan tiket tapi jangan di dalam stasiun," tegasnya.
Menurutnya, calo tiket KA tersebut seharusnya sudah tidak ada. Pasalnya, saat ini masyarakat sudah gampang sekali memperoleh tiket KA.
Pihaknya, kata Asdo, telah bekerjasama dengan 25 agen penjualan tiket di DIY. "Jadi anggapan jika ada calo di dalam stasiun itu tidak benar. Semua sudah kami antisipasi sejak dini. Bahkan tiket bisa diperoleh secara on-line dan dibeli di 25 agen," tambahnya.
Untuk mempermudah calon penumpang dan meningkatkan pelayanan, kata Asdo, pihaknya akan menempatkan customer service di garda depan penyambutan para penumpang. Layanan baru di stasiun tugu itu pun akan mulai dibuka 3 September 2010. Pembukaan itu dibarengi dengan pembukaan posko kesehatan dan keamanan oleh aparat kepolisan dan Pemprov DIY serta dinas perhubungan di sekitar Stasiun Tugu.