REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Pada arus mudik dan balik pada Idul Fitri 2010, diperkirakan para pemudik tetap akan menjadikan jalur pantura (pantai utara) sebagai jalur utama untuk aktivitas mudik. Untuk mencegah kemacetan parah di jalur tersebut, PT Jasa Marga Persero Tbk Cabang Jakarta-Cikampek, mengimbau agar pemudik menggunakan jalur mudik lain, yaitu jalur tengah dan selatan.
Kepala PT Jasa Marga Persero Tbk Cabang Jakarta-Cikampek, Budi Pramono, mengimbau para pemudik untuk tidak ‘fanatik’ menggunakan jalur mudik sebagai jalur mudik. Bercermin pada arus mudik dan balik tahun lalu, di jalur tersebut kerap terjadi kemacetan parah, bahkan sampai 24 jam.
“Kemacetan tersebut merata hingga sepanjang jalur pantura. Padahal berdasarkan survei yang kami lakukan, menggunakan dua jalur mudik lain tidak berbeda jarak tempuhnya dengan jalu pantura,” ungkap Budi kepada para wartawan dalam kunjungan Dinas Perhubungan Jabar ke Kantor PT Jasa Marga Persero Tbk Cabang Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jabar, Rabu (1/9) petang.
Berdasarkan survei yang dilakukan PT Jasa Marga Persero Tbk Cabang Jakarta-Cikampek, jarak tempuh jalur pantura hanya memiliki selisih beberapa menit dengan dua jalur lainnya. Jalur pantura sepanjang 217 kilometer dapat ditempuh dengan 4 jam 25 menit.
Sedangkan jalur tengah, paparnya, dengan panjang total 227 kilometer dapat ditempuh dengan 4 jam 28 menit. Jalur selatan dengan 251 kilometer, ditempuh dengan waktu 4 jam 43 menit.
“Survei ini dihitung dari Cawang, Jakarta, menuju Palimanan, Cirebon, Jabar. Survei ini dilakukan bersamaan pada hari biasa, memang tidak bisa dibandingkan dengan arus mudik. Tapi paling tidak dapat merubah pandangan masyarakat untuk menggunakan jalur selain pantura,” tambahnya.