REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Tradisi mudik saat Hari Raya Idul Fitri sudah menjadi perilaku kebudayaan masyarakat Indonesia. Pemerintah pun tidak menganggap enteng tradisi itu mengingat masifnya pergerakan penduduk dan tingginya risiko kecelakaan selama mudik.
Guna memberikan arahan yang jelas dan keputusan penanganan yang cepat terkait kemacetan dan kendala lalu lintas mudik, pemerintah telah menempatkan 36 kamera Closed Circuit Television (CCTV) di sejumlah titik jalur mudik.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Murjanto, mengatakan, CCTV dipasang di sejumlah titik-titik yang dinilai rawan kemacetan dan kecelakaan setiap tahunnya, seperti Simpang Jomin, Karawang.
Tak tanggung-tanggung, CCTV di Simpang Jomin adalah salah satu CCTV yang akan dipantau langsung oleh Kapolri, Jenderal Bambang Hendarso Danuri, di Jakarta. ”Kapolri akan pantau langsung dari CCTV, jadi nanti kalau ada hal-hal yang sekiranya membutuhkan arahan dari beliau terkait kesemrawutan di Simpang Jomin, bisa langsung diinstruksikan,” papar Djoko kepada Republika, Rabu (1/10).
Kecuali di Simpang Jomin, secara umum CCTV juga dipasang di titik-titik strategis Jalur Pantura. Untuk jalur mudik lainnya seperti Jalur Parahyangan Bandung-Tasikmalaya dan jalur di luar Pulau Jawa, pemantauan langsung dikoordinasikan oleh Kepala Kepolisian Daerah masing-masing daerah. ”Koordinasi ini tentu keahliannya polisi, secara teknis bagaimana koordinasinya mereka sudah pasti paling jago,” imbuh Djoko.