REPUBLIKA.CO.ID,
SEMARANG—Mengantisipasi kenaikan jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor pada Lebaran kali ini, aparat Kepolisian Negara daerah (Polda) Jawa Tengah, mengimbau agar para pemudik tidak memaksakan diri untuk mengendara sepeda motor hingga di tempat tujuan.
Namun para pemudik dianjurkan untuk memanfaatkan fasilitas angkutan sepedamotor yang disediakan oleh pemerintah. Selain untuk mengantisipasi kemacetan, anjuran ini juga dimaksudkan untuk mengurangi resiko kecelakaan.
”Angka kecelakaan sepeda motor pada arus mudik dan balik Lebaran tahun lalu cukup tinggi. Kini pemerintah mengambil langkah antispasi dengan menyediakan angkutan untuk sepeda motor,” ujar Kapolda Jawa Tengah, Irjen Polisi Edward Aritonang, ada apel pasukan penamanan Lebaran d Mapolda Jawa Tengah, Kamis (2/9).
Namun demikian, lanjut Edward, jika pemudik terpaksa menggunakan sepeda motor, maka diminta tidak berboncengan lebih dari dua orang serta tidak membawa barang bawaan yang melebihi kapasitas.
Karena dengan menambah dimensi sepeda motor dapat mengurangi kestabilan selama dalam perjalanan. Ditambahkan bahwa sepeda motor merupakan moda transportasi yang tidak didesain untuk perjalanan jarak jauh.
”Karena itu, para pemudik bersepeda motor akan mendapat pengawalan secara estafet di tiap perbatasan kabupaten/kota oleh anggota di lapangan, selain kelengkapan kendaraannya,” kata Kapolda.
Di lain pihak, Kapolda juga menyampaikan, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri telah menginstruksikan bahwa Jawa Tengah merupakan salah satu daerah yang mendapat prioritas pertama dalam pelaksanaan Operasi Ketupat Candi 2010.
Hal ini berdasarkan karakteristik kerawanan daerah dan intensitas kegiatan masyarakatnya. Untuk pemudik tahun ini diperkirakan mencapai 13 juta jiwa, dan sebanyak 5 juta orang akan masuk ke Jawa Tengah ”Sehingga perlu dilakukan pengamanan intensif,” terang Edward Aritonang kepada wartawan.
Sebagai bentuk antisipasi terjadinya kemacetan, jajaran Polda juga akan memakai pola buka tutup pada saat terjadi kepadatan arus lalu lintas yang cukup tinggi. Khususnya di lokasi yang terdapat penyempitan jalan, baik di jalur pantai selatan maupun di jalur pantai utara.
“Kami telah menyiapkan beberapa jalur alternatif bila terjadi kemacetan di jalur utama yang digunakan untuk arus mudik agar kemacetan tersebut bisa segera diurai,” tambahnya.
Kapolda juga menjamin seluruh rambu dan petunjuk jalan di jalur alternatif ini juga sangat jelas dan tak akan membingungkan para pemudik yang belum pernah melintas sekalipun. “Kami jamin para pemudik ta akan menghabiskan waktu untuk bertanya- Tanya. Karena rambu- rambu yang disiapkan sudah sangat jelas, baik arah dan mean jalannya,” papar Edward.