REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--DPP Organda memprediksi lonjakan truk angkutan barang akan terjadi pada lima hari dan empat hari sebelum Hari Raya Idul Fitri 1431 Hijriyah (H-5 dan H-4). "Pada H-3 seluruh truk angkutan barang dengan dua sumbu dilarang melintas, kecuali, angkutan barang sembako, Bahan Bakar Minyak (BBM), gas, barang ekspor dan impor serta air minum dalam kemasan (AMDK) yang telah memperoleh izin dari Kementerian Perhubungan," kata Ketua Departemen Moda Angkutan Barang DPP Organisasi Pengusaha Angkutan Darat, Andre Silalahi, di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pengusaha angkutan barang dengan truk angkutan dua sumbu akan berpikir dua kali untuk mengirim barang pada H-3 karena izinnya akan dicabut oleh Kemenhub dan pengiriman barangnya akan terlambat. "Pada H-3 nanti juga diprediksi akan terjadi lonjakan arus kendaraan, baik mobil pribadi maupun kendaraan umum, seperti bus dan lainnya, sehingga bisa membuat pengiriman truk angkutan barang terlambat. Mereka tidak mau ambil resiko," ujarnya.
Andre mengatakan, pemantauan yang dilakukan DPP Organda di wilayah Pantura pada Rabu (1/9) atau H-9 sudah terlihat angkutan barang mendominasi jalur Pantura, mulai dari Karawang, Cikampek, Subang dan Indramayu (Jawa Barat).
Menurut dia, ada kendala teknis yang dialami oleh pengusaha angkutan barang dalam pengiriman barangnya, yakni truk angkutan barangnya mogok dan terjebak kemacetan, sehingga menyebabkan pengiriman barangnya terlambat.
Sebelumnya, petugas Pos Pam Panorama, Kabupaten Subang, Aipda Ranto, di hadapan pengurus DPP Organda, mengatakan, kepadatan arus kendaraan baru akan terjadi pada H-4 dan H-3. Menurut dia, ada beberapa titik rawan kemacetan dari persimpangan Jomin hingga Panorama, Subang, antara lain, Terminal Sukamandi dan pasar tumpah Ciasem.
"Kami telah mendirikan pos-pos pengamanan di beberapa titik kemacetan dan kecelakaan. Sebanyak sepuluh pos pam disiapkan oleh Polres Subang," katanya seraya menambahkan saat ini jalur Subang masih didominasi truk angkutan barang.
Di tempat terpisah, Kasatlantas Polres Indramayu, AKP Robert Simatupang, mengatakan hal senada, bahwa hingga jalur pantura di Kabupaten Indramayu masih normal. "Diprediksi kepadatan arus lalu lintas terjadi pada H-3 dan H-4 lebaran. Saat ini jalur pantura di Indramayu sering dilintasi truk angkutan barang," katanya.
Ia menambahkan, pada operasi ketupat lebaran 2010 ini, jajaran Polres dan Polsek di Indramayu menyiapkan 1.209 personil.