REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN--Kepolisian Resor (Polres) Magetan menilai jalur mudik alternatif Magetan-Karanganyar, yang menghubungkan Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah di lereng Gunung Lawu, sebagai salah satu jalur rawan kecelakaan. Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Magetan AKP Dadang Kurnia, Selasa, mengatakan, jalur alternatif Magetan-Karanganyar yang biasa disebut jalan tembus ini, hingga kini masih dalam proses pembangunan di beberapa bagian.
"Di jalur ini rawan terjadi kecelakaan tunggal. Jika tidak berhati-hati, kendaraan dari atas, yakni daerah Cemorosewu di kawasan wisata Telaga Sarangan, yang hendak menuju ke Kota Magetan, bisa tergelincir dan terperosok ke jurang yang berada di sisi kiri dan kanan jalan," ujar dia.
Jalur sepanjang 35 kilometer ini kondisi jalannya berkelok-kelok, terdapat tikungan tajam hingga 40 derajat, dan tanjakan tajam hingga di lokasi Wisata Telaga Sarangan.
Karena itu, bagi pemudik yang melintasi jalur ini, diharapkan sangat menguasai medan jalan.
Selain itu, kondisi kendaraan juga sangat berpengaruh jika ingin melintasi jalur alternatif ini. Minimnya rambu-rambu lalu lintas dan penerangan jalan umum (PJU) juga harus diwaspadai.
Menurut Dadang, pada hari H lebaran hingga H+7 lebaran, arus kendaraan roda dua dan roda empat yang menuju ke kawasan wisata Telaga Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, dipastikan akan cukup padat. Kendaraan akan tersentralisasi di sekitar kawasan obyek wisata Telaga Sarangan tersebut.
Untuk mengurangi kemacetan di jalur Magetan-Sarangan, maka petugas akan ditempatkan di titik-titik rawan kemacetan di sepanjang jalur itu. Kemudian di kawasan wisata Sarangan juga akan diterapkan sistem buka tutup jalan.
Selain jalur ini, terdapat beberapa jalur lain di Kabupaten Magetan yang rawan kecelakaan. Di antaranya adalah, jalur antara Maospati, Magetan - Ngawi sepanjang 30 Kilometer dan jalur Magetan - Maospati - Madiun sepanjang 37 Kilometer. Di sepanjang jalur Maospati - Ngawi kondisi jalannya lurus, bebas jarak pandang, sebagian kondisi jalan rusak, pecah-pecah dan bergelombang. Sementara di jalur Maospati - Madiun, kondisi jalannya lurus, kendaraan yang melintas sudah sangat padat. Mulai dari bus Antar-Kota Antar-Provinsi (AKAP) dan bus Antar-Kota Dalam Provinsi (AKDP), mobil pribadi, dan roda dua melintasi jalur padat ini.
Dadang Kurnia mengimbau agar pengguna jalan yang melintasi baik jalur mudik utama maupun alternatif agar ekstra hati-hati dan waspada. "Jika kecapekan atau ngantuk, lebih baik istirahat dulu di tempat yang aman. Jangan memaksakan diri, ini demi keselamatan bersama," kata dia.