REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Walikota Jakarta Selatan, Syahrul Effendi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kawasan terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (7/9). Titik-titik yang diperiksa ialah tempat pemberangkatan bus, loket, posko kesehatan hingga toilet.
"Kami memeriksa terminal ini, agar mudik tahun ini berjalan lancar," ujar Syahrul kepada wartawan, Selasa (7/9). Pemeriksaan yang paling penting, lanjut Syahrul adalah kesiapan mobil. "Kesiapan mobil yang mau berangkat itu yang penting. Prima atau tidak. Kalau tidak prima, jangan berangkat," tegasnya.
Selain itu, Syahrul juga mengingatkan pemudik agar waspada terhadap diri sendiri dan barang bawaan mereka. "Hati-hati dengan orang tak dikenal yang kasih minuman, misalnya," katanya.
Pemeriksaan terminal oleh Walikota Jakarta Selatan yang juga didampingi oleh Kepala Terminal F.K Wawor, Pemprov DKI dan sejumlah Sub Dinas Kesehatan Jakarta Selatan ini juga meniliki sejumlah loket karcis yang sedang beroperasi. Pasalnya, perubahan tarif seenaknya sering terjadi di masa-masa mudik ini.
"Kemarin kami menemukan empat loket yang tidak aman. Tarif bus mereka naikkan. Makanya, keamanan harus ditingkatkan." ucapnya. Menanggapi praktik yang umum terjadi, Syahrul mengimbau agar pemudik tak segan-segan melapor jenis mobil apa yang menaikkan tarif tersebut.
Selain memeriksa terminal, Syahrul menambahkan, pihaknya juga mengecek pasar, mal, dan keamanan lingkungan saat mudik bersama pihak kepolisian. Namun, Syahrul masih mengakui, masalah kemacetan adalah masalah utama yang mau tidak mau harus dihadapi para pemudik. "Macet. Itu masalah yang masih sulit diatasi." ungkapnya.
Suasana puncak arus mudik 2010 memang terlihat mulai dari kemarin di Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Berdasarkan pantauan, jumlah pemudik kian meningkat dan memadati terminal tersebut.
Sejumlah 54 loket pun disediakan untuk para pemudik untuk membeli tiket bus. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat mudik, terminal lebak bulus turut menyediakan berbagai posko kesehatan, petugas keamanan, hingga menerjunkan beberapa aktivis pramuka. Selain itu, guna melengkapi kebutuhan pemudik, bazar layanan telpon seluler dan penjual makanan dan minuman.