REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Arus balik Lebaran 1431 H dari arah Jatim, Jateng ke Jabar dan DKI Jakarta, pada H+3 mulai menunjukkan kepadatan namun tetap lancar. Peningkatan volume kendaraan yang didominasi kendaraan pribadi roda dua dan empat melalui jalur pantura dan tengah Jabar ini, sudah terlihat sejak pascashalat Subuh, Senin (13/9).
Dari pemantauan Republika Senin pagi, meski arus balik sudah mulai padat, tapi minim petugas. Kondisi ini sangat berbeda dibandingkan pada puncak arus mudik kemarin. Pasalnya, di pos-pos penjagaan baik di jalur utama pantura maupun tengah, jarang sekali terlihat petugas baik dari kepolisian, Dishub, maupun pramuka.
"Beruntung masih belum macet," kata Teddy, pengemudi kendaraan roda empat yang hendak kembali ke Bandung, kepada Republika, di sebuah SPBU di jalur alternatif Widasari-Kadipaten, Senin (13/9). Dia mengaku, berangkat dari kota Indramayu menuju Bandung pada pagi hari. Hal itu, kata Teddy, dilakukannya untuk menghindari kemacetan yang lebih parah seperti yang terjadi pada saat puncak arus mudik Rabu (8/9).
Dikatakan dia, meski kondisi jalur masih lancar, namun hendaknya petugas selalu berada di lokasi. Hal ini, ucap dia, untuk mengantisipasi bila terjadi kemacetan maupun hal-hal lain yang dapat menyebabkan terjadinya antrean panjang.
Berbeda dengan kondisi jalur utama pantura Jabar yang mulai padat, Senin pagi. Di jalur tengah, volume kendaraaan mulai dari pertigaan Palimanan hingga Cadaspangerah, Kabupaten Sumedang, masih relatif lengang pada pukul 08.00 WIB. Namun demikian, gerak merambat terjadi di Jl Raya Tanjungsari, akibat adanya aktivitas pasar.
Gerak merambat pun terjadi di sekitar pertigaan Cileunyi. Ini karena di daerah tersebut terjadi persimpangan antara kendaraan yang menuju Kota Bandung, dengan kendaraan yang bergerak ke arah Nagreg, Garut maupun Tasikmalaya. Di tempat ini pun masih minim petugas.