REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Pertamina (Persero) siap untuk menyediakan bahan bakar minyak (BBM) yang dibutuhkan masyarakat antara lain pengisian kendaraan para pemudik dalam periode arus balik lebaran tahun 2010 ini.
VP Corporate Communications Pertamina Mochamad Harun, dalam keterangan tertulis yang diterima Selasa (14/9), menyebutkan perusahaan pelat merah itu telah menyiagakan pasokan untuk daerah sentra pemudik baik di sepanjang jalur pantai utara maupun jalur selatan.
Hal itu dilakukan dengan mengoperasikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) selama 24 jam serta menyiagakan pasokan dari depot terdekat dan sejumlah kantong BBM untuk mempercepat pasokan menuju SPBU. Pertamina juga memastikan bahwa stok berbagai jenis BBM yaitu premium, solar, dan minyak tanah, akan tetap aman dan terpelihara pada jumlah tiga juta kiloliter antara lain untuk selama masa arus balik lebaran 2010.
Total stok saat ini sebesar tiga juta kiloliter itu terdiri atas stok premium pada 1,1 juta kiloliter atau 16,3 hari, solar 1,5 juta kiloliter atau 21,8 hari, dan minyak tanah 400 ribu kiloliter atau 48,6 hari. Pada puncak arus balik yang diperkirakan terjadi pada H+6 atau tanggal 17 September 2010, konsumsi premium ditaksir mencapai 86.000 kiloliter per hari.
Jumlah tersebut lebih tinggi dari konsumsi rata-rata yaitu 63.000 kiloliter per hari, tetapi lebih rendah dibanding saat puncak arus mudik yang mencapai 96.000 kiloliter per hari. Selain itu, pada puncak arus mudik yang terjadi pada H-2 atau 8 September itu, terjadi peningkatan peningkatan penjualan bensin premium di beberapa depot seperti pada Depot Tanjung Wangi (meningkat 50 persen), Terminal Transit Balingan (40 persen), Depot Madiun (39 persen), dan Depot Malang (35 persen).
Sementara untuk stok Pertamax dijaga dalam kisaran 78.000 - 105.000 kiloliter atau untuk konsumsi sekitar 50 hari, dan stok Pertamax Plus dijaga dalam kisaran 18.000 kiloliter atau untuk konsumsi sekitar 55 hari.
Sedangkan untuk penjualan avtur terjadi peningkatan 15 persen dari 7,8 ribu kiloliter per hari menjadi sembilan ribu kiloliter per hari, dengan peningkatan terbesar antara lain di Bandara Adi Sumarno Solo (52 persen) dan Bandara Achmad Yani Semarang (40 persen).
Peningkatan di berbagai bandara itu antara lain terkait dengan pertambahan jumlah jadwal penerbangan tambahan untuk daerah tersebut. Stok avtur sendiri saat ini dipertahankan pada 250.000 kiloliter atau untuk konsumsi di atas 27 hari.