REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tak hanya menyehatkan psikis -- penyucian diri dari sisi spiritual -- puasa juga bermanfaat bagi kesehatan fisik, yaitu membersihkan diri dari berbagai keburukan dan segala penyakit.
Untuk penyucian diri dari sisi fisik ini bisa berarti secara harfiah, yaitu membersihkan tubuh dari bahan-bahan sisa dan penyakit pada tubuh. ''Secara praktis, puasa memperbaharui kehidupan manusia, yaitu membuang sisa makanan yang telah lama mengendap dan menggantikannya dengan yang baru,'' kata ahli gizi, Marzuki Iskandar.
Dengan berpuasa, tanpa makan dan minum sejak subuh hingga magrib, maka perut dan alat pencernaan pun beristirahat. Meski begitu, proses metabolisme dalam tubuh tetap berjalan untuk mengolah persediaan yang masuk di saat sahur. Proses itu tujuannya memelihara tubuh di saat berpuasa.
Marzuki yang juga mengajar di Akademi Gizi yang berada di bawah Kementerian Kesehatan ini berpendapat, pengaturan makan saat berpuasa memberikan keuntungan tersendiri. Mereka yang berpuasa, hanya boleh makan atau minum di saat berbuka pada waktu maghrib hingga saat sahur dan menjelang subuh (imsak). Makanan yang masuk pun diatur, sehingga pencernaan bisa bekerja kembali dengan baik.
Manfaat pengaturan makan di saat berpuasa, katanya, menghasilkan pertahanan dan perlindungan tubuh. Itu didapatkan melalui proses pembuangan makanan-makanan sisa metabolisme dalam tubuh.
Pengaturan pola makan memberikan nilai tambah lain, yaitu membantu mengendalikan nafsu untuk mengonsumsi makanan. Pengendalian nafsu itu sangat penting agar zat-zat yang membahayakan tubuh dalam konsumsi makanan daapt dikendalikan.
Kolesterol baik di dalam tubuh atau HDL (high density lipoprotein) bisa meningkat selama berpuasa. Sementara kolesterol jahat atau LDL (low densitu lipoprotein) menurun. Dengan adanya peningkatan HDL dan penurunan LDL, maka terjadi keseimbangan kolesterol dalam tubuh. Ini bisa memperbaiki sirkulasi darah ke arteri, nadi, otak, dan jantung. ''Dari hasil penelitian membuktikan hal ini. Oleh karenanya, berpuasa bisa menyeimbangkan kolesterol dan baik bagi mereka yang berpenyakit hipertensi dan masalah kolesterol.''
Keseimbangan kolesterol, Uki berpendapat, bisa meminimalisasi penyumbatan pada arteri jantung (arterosklerosis), membebaskan sumbatan di kadriovaskular lainnya, dan menormalkan sumbatan ke otak. ''Yang paling penting adalah manfaatnya dalam mencegah terjadinya stroke.''
Bagi mereka yang kegemukan, lanjutnya, berpuasa bisa menjadi ajang untuk menurunkan berat badan ke tingkat yang normal. Kegemukan terjadi, salah satunya karena makanan yang tidak diproses dengan baik di dalam tubuh dan ditimbun menjadi lemak. Orang yang berpuasa memiliki metabolisme tubuh yang lebih baik yang mampu mengubah kelebihan lemak menjadi energi. ''Namun ini tentu harus dibarengi dengan pola makan dan nutrisi yang sehat.''
Sementara itu, bagi mereka yang kurus, berpuasa sangat bermanfaat untuk meningkatkan berat badan. "Pengaturan makan dengan nutrisi yang baik dan sehat, ditambah dengan metabolisme yang lancar, bisa memperbaiki kekurangan berat badan yang dialaminya," ujarnya.
Manfaat puasa sungguh lengkap, ya?