REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Banyak hikmah yang bisa dipetik saat saat seseorang menjalani ujian atau cobaan. Salah satu contohnya adalah pengalaman mantan ketua DPRD Jatim, Fathorrasjid.
Fathor dituding sebagai aktor utama korupsi dana Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM) senilai Rp 225 miliar. Karena itu, dia harus menjalani hari-hari panjangnya di Rumah Tahanan Kelas I Medaenng, Surabaya.
Fathorrasjid mendekam di Medaeng sejak Juli 2009. Ini berarti, dua kali sudah ia menjalani puasa Ramadhan di tahanan. Berada di tahanan selama Ramadhan justru bisa membuatnya lebih tenang dalam menjalani hidup.
"Jika dulu saya cepat naik darah, namun saat memasuki bulan Ramadhan, saya bisa lebih tenang dan nyaman dalam beraktivitas di penjara," tuturnya, Rabu (11/8). Ia pun mengaku selama menjalani hari-harinya di tahanan menjadi bisa lebih dekat dengan Sang Pencipta, terutama di bulan yang penuh berkah ini.
Sebagai buktinya, jika selama menjabat sebagai ketua DPRD Jatim dalam setahun belum tentu bisa mengkhatamkan Alquran, maka saat menjalani Ramadhan di penjara tahun lalu, dia malah dapat mengkhatamkan Alquran tiga kali. “Penjara di sisi lain menjadi anugerah bagi saya sebab jadi memiliki waktu berlimpah. Meski begitu, bukan berarti saya senang berada di sini,” ujar Fathorrasjid.
Hikmah lain yang dirasakannya adalah kondisi penjaranya memaksanya untuk giat beribadah. “Selama di penjara saya jadi memang jadi lebih rajin beribadah. Apalagi saat Ramadhan seperti sekarang, saya malah sering shalat ke masjid di area penjara,” katanya.
Karena ingin memanfaatkan kesempatan secara positif, ia sekarang menghabiskan waktu untuk menulis buku. Selain itu, buku-buku agama semakin lahap dibacanya sebab ia butuh pencerahan spiritual.
“Waktu saya hanya tersita untuk baca buku, beribadah, dan menulis buku. Alhamdulillah juga, saya berencana menulis tiga buku yang semuanya hampir jadi,” paparnya.