REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tak sedikit kebakaran hebat yang bermula dari hal remeh, seperti hubungan arus pendek listrik akibat pemakainya lalai. Karenanya, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar PB), Paimin Napitupulu, mengimbau kepada calon pemudik untuk memastikan semua peralatan listrik dalam kondisi mati. Selain itu, pemudik yang biasa menggunakan tabung gas untuk melepas selang regulator. "Atau malah menghabiskan terlebih dahulu sebelum pulang. Ini untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran selama rumah ditinggal pulang kampung," ujarnya.
Pengalaman tahun lalu, ungkapnya, saat malam takbiran terjadi kebakaran di 14 titik. Kebakaran terbesar terjadi di Cengkareng, Jakarta Barat, dan bendungan Hilir, Jakarta Selatan. Menurut Paimin, kebakaran yang terjadi selama malam takbiran tersebut disebabkan petasan.
Mengenai maraknya kebakaran di pemukiman padat penduduk yang disebabkan kerusakan pada instalasi listrik, Paimin berjanji akan melakukan penindakan. Dinas Damkar, kata Paimin, sudah melakukan koordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk membenahi instalasi listrik yang di bawah standar tersebut. Namun, kata dia, PLN mengaku tidak punya wewenang untuk membenahi instalasi listrik di pemukiman, tapi hanya pada instalasi arus utama. "Untuk mengatasinya kita lakukan law enforcement (penegakan hukum), sehingga warga sadar untuk segera membenahi instalasi listrik agar sesuai standar," ujarnya.