Kamis 02 Sep 2010 04:38 WIB

Mau Mudik? Pastikan Peralatan Listrik dalam Kondisi Mati

Rep: Muhammad Fakhruddin/ Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tak sedikit kebakaran hebat yang bermula dari hal remeh, seperti hubungan arus pendek listrik akibat pemakainya lalai. Karenanya, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar PB), Paimin Napitupulu, mengimbau kepada calon pemudik untuk memastikan semua peralatan listrik dalam kondisi mati. Selain itu, pemudik yang biasa menggunakan tabung gas untuk melepas selang regulator. "Atau malah menghabiskan terlebih dahulu sebelum pulang. Ini untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran selama rumah ditinggal pulang kampung," ujarnya.

Pengalaman tahun lalu, ungkapnya, saat malam takbiran terjadi kebakaran di 14 titik. Kebakaran terbesar terjadi di Cengkareng, Jakarta Barat, dan bendungan Hilir, Jakarta Selatan. Menurut Paimin, kebakaran yang terjadi selama malam takbiran tersebut disebabkan petasan.

Mengenai maraknya kebakaran di pemukiman padat penduduk yang disebabkan kerusakan pada instalasi listrik, Paimin berjanji akan melakukan penindakan. Dinas Damkar, kata Paimin, sudah melakukan koordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk membenahi instalasi listrik yang di bawah standar tersebut. Namun, kata dia, PLN mengaku tidak punya wewenang untuk membenahi instalasi listrik di pemukiman, tapi hanya pada instalasi arus utama. "Untuk mengatasinya kita lakukan law enforcement (penegakan hukum), sehingga warga sadar untuk segera membenahi instalasi listrik agar sesuai standar," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement