Sabtu 28 Aug 2010 02:32 WIB

Tradisi Ramadhan di Sudan: Berbuka Bersama Sepanjang Ramadhan

Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM--Tiap daerah dan negara mempunyai tradisi Ramadhan yang beragam dan memiliki keunikan tersendiri. Di Sudan, jarang sekali kaum Muslim yang berbuka puasa di dalam rumah. Mereka selalu melakukan buka puasa di halaman rumah, bersama-sama dengan tetangga-tetangga Muslim mereka.

"Ini adalah salah satu fitur yang baik dari Ramadan di seluruh bagian di Sudan di mana orang tertarik untuk buka puasa mereka dalam kelompok-kelompok di luar rumah mereka. Ini adalah tradisi sosial yang telah kita warisi dari nenek moyang kita," kata Imad Eddin Babikir Ahmed, seorang warga Sudan dari daerah Khoujalab, sekitar 22 km sebelah utara ibukota Khartoum.  Hal ini, katanya mengindikasikan solidaritas, kohesi dan kemurahan hati masyarakat.

Menjelang buka puasa, orang-orang berdatangan membawa makanan dan minuman. Bila tidak di halaman seorang warga, maka acara buka puasa akan digelar di depan masjid atau ruang kosong dekat jalan utama, untuk mengundang orang yang lewat dan orang miskinbergabung dan berbagi makanan dengan mereka.

Tak jarang, ini menyajikan pemandangan yang elok di sepanjang jalan dari pusat kota Khartoum menuju daerah pingiran sejauh puluhan kilometer. Tanpa putus, kelompok warga menggelar buka puasa bersama di sepanjang jalan.  Acara berbuka selesai, para pemuda sigap membersihkan sisa-sisa makanan di atas tikar untuk kemudian menggelar shalat Maghrib berjamaah.

Haji Mohamed El-Zain, seorang warga Sudan, mengatakan bahwa Ramadhan adalah saat yang mereka tunggu-tunggu. "Kami menunggu Ramadhan tahun demi tahun untuk melakukan tradisi sosial yang kami wariskan dari ayah kami dan kakek moyang kami."

Tradisi ini merupakan fitur dari kerjasama dan solidaritas antara warga Sudan. Orang miskin dan kaya bersama-sama menikmati makanan yang sama dan minuman.

Namun, meskipun kemauan masyarakat Sudan untuk melestarikan tradisi di bulan Ramadan, termasuk kelompok buka puasa di jalan umum, beberapa kelompok masyarakat, terutama di kota-kota besar, mulai berangsur-angsur meninggalkan tradisi ini. "Mereka yang tinggal di kompleks pemukiman real estat umumnya berbuka di dalam rumah, meninggalkan tradisi berbuka secara komunal," ujar Nour Al-Huda Ahmed, seorang pemuda Sudan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَيَسْتَفْتُوْنَكَ فِى النِّسَاۤءِۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِيْهِنَّ ۙوَمَا يُتْلٰى عَلَيْكُمْ فِى الْكِتٰبِ فِيْ يَتٰمَى النِّسَاۤءِ الّٰتِيْ لَا تُؤْتُوْنَهُنَّ مَا كُتِبَ لَهُنَّ وَتَرْغَبُوْنَ اَنْ تَنْكِحُوْهُنَّ وَالْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنَ الْوِلْدَانِۙ وَاَنْ تَقُوْمُوْا لِلْيَتٰمٰى بِالْقِسْطِ ۗوَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِهٖ عَلِيْمًا
Dan mereka meminta fatwa kepadamu tentang perempuan. Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka, dan apa yang dibacakan kepadamu dalam Al-Qur'an (juga memfatwakan) tentang para perempuan yatim yang tidak kamu berikan sesuatu (maskawin) yang ditetapkan untuk mereka, sedang kamu ingin menikahi mereka dan (tentang) anak-anak yang masih dipandang lemah. Dan (Allah menyuruh kamu) agar mengurus anak-anak yatim secara adil. Dan kebajikan apa pun yang kamu kerjakan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.”

(QS. An-Nisa' ayat 127)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement