REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Astra International Tbk (Astra) membagikan dividen sebesar Rp 9,6 triliun atau Rp 239 per lembar saham dari total laba bersih 2021. Jumlah tersebut termasuk di dalamnya dividen interim sebesar Rp 1,8 triliun atau Rp 45 setiap saham yang telah dibayarkan pada 29 Oktober 2021.
Sedangkan sisa dividen sebesar Rp 7,85 triliun atau Rp 194 per saham akan dibayarkan pada 20 Mei 2022. Adapun perolehan laba bersih Astra sepanjang tahun lalu mencapai Rp 20,19 triliun, naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 16,16 triliun.
Pembagian dividen tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Astra untuk Tahun Buku 2021 yang berlangsung di Jakarta, Rabu (20/4). Sementara itu, sisa laba bersih sebesar Rp 10,52 triliun akan dibukukan sebagai laba ditahan Perseroan.
Selain rencana pembagian dividen, RUPST Astra juga sepakat merombak jajaran dewan komisaris perseroan. Perseroan mengangkat Hamdani Dzulkarnaen Salim sebagai Direktur, serta mengangkat John Raymond Witt dan Stephen Patrick Gore sebagai Komisaris.
Dengan demikian, susunan anggota direksi dan dewan komisaris perseroan berubah menjadi sebagai berikut:
Direksi Perseroan:
Presiden Direktur : Djony Bunarto Tjondro
Direktur : Johannes Loman
Direktur : Suparno Djasmin
Direktur : Chiew Sin Cheok
Direktur : Gidion Hasan
Direktur : Henry Tanoto
Direktur : Santosa
Direktur : Gita Tiffani Boer
Direktur : FXL Kesuma
Direktur : Hamdani Dzulkarnaen Salim
Dewan Komisaris Perseroan:
Presiden Komisaris : Prijono Sugiarto
Komisaris Independen : Sri Indrastuti Hadiputranto
Komisaris Independen : Rahmat Waluyanto
Komisaris Independen : Apinont Suchewaboripont
Komisaris Independen : Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro
Komisaris : Anthony John Liddell Nightingale
Komisaris : Benjamin William Keswick
Komisaris : John Raymond Witt
Komisaris : Stephen Patrick Gore
Komisaris : Benjamin Birks