Rabu 20 Apr 2022 18:45 WIB

Sentimen Anti-Islam Meningkat, Toko-Toko Muslim di New Delhi Dibongkar

Sentimen anti-Muslim telah meningkat di seluruh India dalam 10 hari terakhir

Rep: Alkhaledi kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Sentimen dan serangan anti-Muslim telah meningkat di seluruh India dalam 10 hari terakhir.
Foto: AP/Manish Swarup
Sentimen dan serangan anti-Muslim telah meningkat di seluruh India dalam 10 hari terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Pihak berwenang New Delhi menghancurkan sejumlah toko milik Muslim di New Delhi, India, beberapa hari setelah kekerasan komunal mengguncang ibu kota. Pembongkaran kemudian dihentikan setelah Mahkamah Agung India pada Rabu (20/4/2022).

Namun, selama hampir satu jam setelah perintah Mahkamah Agung, para petugas terus menghancurkan bangunan-bangunan, termasuk pintu masuk luar dan tangga menuju sebuah masjid. Terlihat pemilik toko berusaha mengumpulkan barang-barang yang masih tersisa dari puing-puing.

Dilansir dari Arab News, Rabu (20/4/2022), sentimen dan serangan anti-Muslim telah meningkat di seluruh India dalam 10 hari terakhir. Termasuk peristiwa pelemparan batu antara kelompok Hindu dan Muslim selama prosesi keagamaan dan pembongkaran sejumlah properti milik Muslim, di negara bagian lain pekan lalu.

Para pejabat mengatakan upaya pembongkaran itu menargetkan bangunan ilegal dan bukan komunitas tertentu.  Tetapi para kritikus berpendapat ini adalah upaya terbaru untuk melecehkan dan menyingkirkan Muslim, yang merupakan 14 persen dari 1,4 miliar penduduk India. Ini juga dibuktikan dengan meningkatnya polarisasi agama di bawah Partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.

Pada Rabu pagi, buldoser menghancurkan serangkaian toko di pinggir jalan di Jahangirpuri sementara pemiliknya mengintip dari jendela di rumah mereka, menyaksikan tanpa daya saat kios mereka dihancurkan atau dibawa pergi dengan truk.

“Mereka tidak ingin Muslim tinggal di negara ini.  Mengapa?  Apakah Muslim teroris?”  kata seorang pemilik toko Muslim, Sabiran Bibi (31 tahun) yang telah tinggal di daerah itu sepanjang hidupnya.

Raja Iqbal Singh, walikota Korporasi Kota Delhi Utara yang diperintah oleh BJP, mengaku pihak berwenang hanya merobohkan bangunan ilegal yang merambah ke jalan.  Dia menambahkan bahwa tindakan itu tidak ada hubungannya dengan kekerasan sebelumnya tetapi beberapa toko milik orang yang dituduh melakukan kerusuhan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement