Rabu 20 Apr 2022 18:10 WIB

Airlangga Hartarto: Fokus Pilpres dan Pileg Setelahnya Baru Pilkada

Airlangga mengingatkan, Partai Golkar DKI Jakarta belum menjadi pemenang.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Foto: Prayogi/Republika.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan kepada seluruh jajarannya di Golkar untuk fokus pada pemilihan presiden dan legislatif di 2024. Dikutip dari Antara, Rabu (20/4/2022), Airlangga mengatakan, masih punya waktu dua tahun untuk bisa memenangkan partai berlambang pohon beringin itu dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Kita harus kerja mulai malam ini, kalau kita mau menang kita harus nomor satu, apalagi kita mau menang di pileg, pilpres dan sesudahnya itu pilgub (pilkada)," kata Airlangga di Jakarta. 

Baca Juga

Selain itu, Airlangga juga memberikan sinyal bagi Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar untuk diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024. Namun, syaratnya dengan memenangkan pemilihan presiden dan pemilu legislatif di DKI Jakarta terlebih dahulu.

Airlangga mengingatkan, Partai Golkar DKI Jakarta belum menjadi pemenang. Oleh karena itu, dia mendorong kader Partai Golkar di DKI Jakarta untuk terus berkontribusi memenangkan Pilpres 2024 agar dapat maju dalam Pilkada DKI Jakarta.

"Untuk menang pilgub kita harus menang pilpres, setuju," ucapnya.

Sebelumnya Zaki Iskandar menyuarakan Ketua Umumnya Airlangga Hartarto sebagai Calon Presiden 2024. Zaki berharap kader Partai Golkar Provinsi DKI Jakarta senantiasa berada di tengah-tengah masyarakat. Sehingga, masyarakat bisa merasakan kehadiran Partai Golkar pada saat ini.

Saat ini, kata Zaki Iskandar, Golkar sedang menggelar kegiatan safari Ramadhan dengan agenda utama membagikan paket santunan sebanyak 2.200 paket kepada anak yatim dan kaum duafa. Kegiatan tersebut sudah mulai dilaksanakan sejak seminggu lalu.

"Safari Ramadhan dan membagikan sembako dan bantuan lainnya yang membutuhkan," ujar Ahmed Zaki Iskandar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement