Rabu 20 Apr 2022 23:54 WIB

Polda Metro Siap Kawal Peserta Aksi Demonstrasi Mahasiswa

Polisi siapkan rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan pada kondisi tertentu.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ilham Tirta
Aksi demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/4/2022). Mahasiswa akan kembali melakukan demontrasi pada Kamis (20/4/2022).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Aksi demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/4/2022). Mahasiswa akan kembali melakukan demontrasi pada Kamis (20/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya siap mengamankan aksi demonstrasi berbagai elemen mahasiswa di sejumlah titik di Jakarta pada Kamis (21/4/2022). Rencanannya, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) bersama Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) berencana menggelar aksi demonstrasi di Patung Kuda dan gedung DPR, Jakarta Pusat.

"Polda Metro Jaya siap mengamankan demo besok," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan saat dihubungi, Rabu (20/4/2022). 

 

Zulpan memastikan pihaknya akan bersikap humanis dalam memberikan pelayanan dan pengamanan peserta aksi demonstrasi. Namun demikian, ia juga meminta agar para demonstran bisa tertib dalam menjalankan aksinya. 

 

"Kita berharap para peserta aksi bisa tertib dan mengikuti ketentuan sesuai Undang-Undang Nomor 9/98 dalam menyampaikan pendapatnya," kata Zulpan.

 

Zulpan belum bisa merinci jumlah personel yang akan dikerahkan untuk mengamankan aksi penyampaian pendapat tersebut. Untuk ketertiban lalu lintas, polisi juga bakal melakukan rekayasa lalu lintas, termasuk penutupan ruas jalan yang menjadi lokasi aksi unjuk rasa.

 

"Kemungkinan dari pagi kami lakukan rekayasa lalu lintas itu karena akan dipasang water barrier dan security barrier, jadi memang harus dibentang dan harus ditutup," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo, saat dikonfirmasi, Rabu (20/4/2022).

 

Menurut Sambodo, rencananya aksi unjuk rasa tersebut digelar di tiga titik, yaitu di Patung Kuda, depan gedung DPR/MPR, dan di kawasan Harmoni. Karena itu, kawasan Patung Kuda, Istana Negara bakal ditutup. Rekayasa lalu lintas juga dilakukan di seputaran Harmoni, Gambir yang menuju ke Istana, veteran dan di depan DPR/MPR RI.

 

"Untuk mencegah tindakan anarkistis seperti kemarin, maka dari pagi, jalur di depan DPR/MPR akan kami tutup, kemudian kami sisakan hanya satu lajur yang melalui jalur busway," kata Sambodo.

 

Sambodo mengimbau masyarakat agar bisa menghindari kawasan yang dijadikan aksi unjuk rasa tersebut. Namun demikian, ia juga berharap agar peserta aksi demonstrasi tidak menutup persimpangan jalan, terutama di persimpangan Harmoni.

 

"Tapi yang jelas kalau di Sapta Pesona ditutup Harmoni juga harus ditutup, itu akan dilakukan secara bersamaan. Kemudian mudah-mudahan massa yang melakukan unjuk rasa di Harmoni untuk tidak menutup persimpangan," katanya.

 

Jika persimpangan Harmoni terpaksa ditutup, maka dari Jalan Surya Pranoto dibelokkan ke kiri ke arah Glodok. Kemudian yang dari arah Glodok semuanya dibelokan ke kiri ke arah jalan Veteran. Sedangkan yang dari Veteran, para pengendara akan diarahkan ke arah Tomang. 

 

"Intinya adalah silahkan masyarakat mengatur perjalanan sehingga besok pagi dapat menghindari ke tiga kawasan tersebut dan mencari jalur alternatif lain," kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement