REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo menyampaikan, risiko lonjakan kasus Covid-19 saat mudik lebaran nanti dapat ditekan. Sebab, kadar antibodi Covid-19 masyarakat Indonesia saat ini telah mencapai sebesar 99,2 persen.
“Antibodi Covid-19 sudah 99 persen adalah hasil studi ilmiah terhadap 21 kabupaten/kota asal mudik di Jawa-Bali. Kalkulasi secara ilmiah, risiko lonjakan kasus akibat mudik bisa teredam dengan tingginya antibodi masyarakat daerah asal mudik,” kata Abraham, dikutip dari siaran pers KSP pada Kamis (21/4).
Meski demikian, Abraham mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai gejala-gejala Covid-19 dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Terlebih, jika di daerah tujuan mudik masih ada lansia yang belum divaksin.
“Masyarakat jangan jumawa, jangan lupa masker. Kalo demam, batuk, pilek dan sakit tenggorokan tetap harus waspada. Memiliki antibodi bukan jaminan tidak bisa menulari ke orang lain. Apalagi jika di lingkungan sekitar pemudik ada lansia yang belum divaksin,” tegasnya.
Seperti diketahui, hasil sero survei Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, antibodi Covid-19 masyarakat Indonesia sudah mencapai 99,2 persen, baik antibodi yang berasal dari vaksinasi maupun infeksi. Sero survei yang dilakukan pada Maret 2022 ini juga menunjukkan titer antibodi sudah mencapai hingga 7-8 ribu.
“Ini menunjukkan bukan hanya banyak masyarakat yang memiliki antibodi, tapi kadar antibodinya juga tinggi,” kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Senin (18/4/2022).