Kamis 21 Apr 2022 11:45 WIB

Transaksi di GT Palimanan Tol Cipali Ditiadakan 

Langkah itu untuk mencegah antrian kendaraan selama arus mudik dan balik lebaran.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Kendaraan memasuki Gerbang Tol (GT) Palimanan di Cirebon, Jawa Barat.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Kendaraan memasuki Gerbang Tol (GT) Palimanan di Cirebon, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama Astra Tol Cipali meniadakan transaksi pembayaran bagi kendaraan di Gerbang Tol (GT) Palimanan, Tol Cipali, Kabupaten Cirebon. Hal itu dimaksudkan untuk mencegah antrian kendaraan di GT Palimanan selama arus mudik dan balik lebaran.

"Transaksi tetap ada, bukan berarti tidak bayar. Hanya dipindahkan ke gerbang tol  selanjutnya, bisa sampai GT Kalikangkung," ujar Plh Anggota BPJT, Mahbullah Nurdin, di Kantor Operasional ASTRA Tol Cipali, Rabu (20/4) sore.

Dengan kebijakan itu, maka pengemudi tidak perlu menempelkan e-toll di GT Palimanan, melainkan di pintu exit di manapun keluarnya. Adapun besaran nilai pembayarannya akan digabungkan.

Nurdin mengatakan, kebijakan itu rencananya akan mulai diujicobakan pada Jumat (22/4) hingga masa arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 2022. Kebijakan tersebut selanjutnya akan dievaluasi untuk kemungkinan diterapkan seterusnya.

Nurdin mengungkapkan, kebijakan tersebut dimaksudkan untuk menghindari penumpukan kendaraan di GT Palimanan. Diharapkan, hal tersebut bisa memperlancar arus kendaraan.

Hal senada diungkapkan CEO Grup Bisnis Jalan Tol Astra Infra, Krist Ade Sudiyono. Dia menyatakan, selama ini salah satu hambatan dalam kelancaran arus mudik lebaran adalah adanya transaksi di gerbang tol utama.

"Dengan pertimbangan itu, maka pihak regulator dan kami memutuskan transaksi di GT Palimanan ditiadakan, dan (pembayaran) diintegrasikan di gerbang berikutnya," kata Krist.

Pihaknya juga sudah menyiapkan seluruh infrastruktur maupun sarana lainnya untuk melayani arus mudik dan balik lebaran 2022. Meski demikian, dia berharap, adanya kerja sama dari seluruh pihak yang terlibat, termasuk pemudik.

"Pemudik diharap bisa mengatur mudiknya dengan bijaksana, seperti  perencanaan tanggal mudik hingga jamnya juga harus diatur," ujarnya.

Krist pun berharap, agar para pemudik menggunakan kesempatan mudik lebih awal supaya arus kendaraan terdistribusi lebih merata. Selain itu, pemudik pun diminta mempersiapkan segala kebutuhan sebelum masuk ke jalan tol, baik BBM, uang elektronik maupun perlengkapan pribadi lainnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement