Kamis 21 Apr 2022 12:48 WIB

PTDI Tanda Tangani Kontrak Modernisasi C130 dengan Kemenhan

Defend ID diharapkan menjadi industri 50 terbesar dunia dalam bidang pertahanan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ilham Tirta
Pesawat angkut militer C130 (ilustrasi).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Pesawat angkut militer C130 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Gita Amperiawan mengatakan, perusahaannya mendukung sinergitas holding BUMN industri pertahanan atau Defend ID dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Gita menyampaikan, kerja sama dilakukan dalam acara peresmian Defend ID oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di di kawasan Hanggar Kapal Selam PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/4/2022).

"PTDI dan Kementerian Pertahanan sepakati kontrak pekerjaan modernisasi 12 unit pesawat C130 dengan nilai kontrak sebesar 149 juta dolar AS," kata Gita saat menandatangani dokumen dengan Kepala Badan Sarana Prasarana Pertahanan, Marsekal Muda TNI Yusuf Jauhari, yang disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Baca Juga

Defend ID merupakan gabungan lima BUMN Industri Pertahanan yang dipimpin PT Len Industri (Persero) selaku Induk Holding dan beranggotakan PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT PAL Indonesia, dan PT Dahana. Presiden Jokowi mengharapkan, dengan dibentuknya Holding BUMN Industri Pertahanan Defend ID kemudian dapat menjadi lompatan bagi industri pertahanan Indonesia untuk bertransformasi membangun ekosistem industri pertahanan yang kuat dan modern.

"Kemandirian industri pertahanan harus kita wujudkan bersama-sama, tidak bisa sendiri-sendiri. Kita harus perkuat industrinya, kita juga harus bangun ekosistemnya, agar tumbuh dan berkembang semakin maju. Karena itu, saya mengapresiasi pembentukan holding BUMN Industri Pertahanan Defence Industry yang bernama Defend ID yang sudah lama ini saya tunggu-tunggu dan saya kejar," ujar Jokowi.

Menteri BUMN, Erick Thohir pun menyambut positif peluncuran Defend ID. Ia mendorong agar kelima BUMN Industri Pertahanan mampu membangun keselarasan antaranggota Holding mulai dari sektor keuangan, pemasaran, operasional, hingga portofolio manajemen.

"Holding Industri Pertahanan harus mampu memperkuat ekosistem pertahanan nasional, tak hanya dengan anggota holding, melainkan juga kerja sama dengan BUMN lain dan juga TNI. Sebagai induk holding, Len memiliki peran besar dalam merealisasikan integrasi dengan tiga matra TNI, baik darat, laut, maupun udara," kata Erick.

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto berharap holding itu akan meningkatkan komponen dalam negeri menjadi 50 persen untuk teknologi-teknologi kunci. Kemudian, Defend ID akan menjadi industri 50 terbesar di dunia dalam bidang industri pertahanan pada 2024.

"Dengan adanya Defend ID ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk mempercepat kemandirian industri pertahanan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan alutsista dalam negeri, baik dari sisi kuantitas SDM maupun kualitas teknologinya," kata Prabowo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement