Konsumsi Listrik Jawa Timur Meningkat 4,2 Persen
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Pekerja memasang jaringan listrik untuk meningkatkan daya di sebuah kawasan pertokoan di Malang, Jawa Timur. | Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mencatat terjadinya kenaikan beban puncak listrik tertinggi pada Rabu (13/4), yakni mencapai 6.088 MW. Artinya ada kenaikkan sebesar 6,43 persen dibanding tahun sebelumnya.
General Manager PLN UID Jatim, Lasiran mengatakan, kendati mengalami kenaikan beban puncak namun pasokan listrik masih aman dengan daya mampu mencapai 9.206 MW. Ia menjabarkan, berdasar data Maret 2022 untuk Jatim, konsumsi listrik pelanggan tarif sosial mengalami pertumbuhan 15,79 persen.
Kemudian untuk sektor bisnis mengalami kenaikan sembilan persen, sektor Industri meningkat 6,4 persen, dan pertumbuhan total tercatat sebesar 4,20 persen. “Kenaikan konsumsi listrik menandakan aktivitas masyarakat sudah pulih. PLN memastikan akan terus memberikan layanan listrik terbaik untuk mendukung kegiatan masyarakat terutama Ramadhan dan menyambut Idul Fitri 1443 H," kata Lasiran, Kamis (21/4).
Lasiran melanjutkan, untuk mengimbangi kenaikan konsumsi listrik, PLN pun terus menggencarkan penggunaan energi terbarukan dan pengurangan emisi karbon. Yakni melalui gaya hidup baru atau electrifying lifestyle lewat penggunaan peralatan elektronik yang rendah emisi dan ramah lingkungan.
"Untuk mendorong minat dan atensi masyarakat beralih ke energi bersih, PLN pun menjalankan sejumlah program yang meringankan pelanggan seperti diskon biaya tambah daya listrik dan kemudahan layanan pasang baru jika memiliki kendaraan listrik ataupun kompor induksi," ujarnya.